tag:blogger.com,1999:blog-4742253599259087502024-03-05T00:18:58.019-08:00Membuat jaringanVmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-32509094428983641882011-12-07T20:04:00.001-08:002011-12-07T20:05:00.497-08:00Gambaran Singkat SQL Server<h2>
<b>Arsitektur Client/Server</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://www.ideelok.com/images/stories/sqlserver.jpg" style="float: left; margin-left: 6px; margin-right: 6px;" />SQL
Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk mendukung
aplikasi dengan arsitektur client/server. Database pada SQL server
terletak pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi yang
digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di
dalam komputer lokalnya disebut dengan client. Arsitektur semacam ini
memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan
informasi yang sama. Arsitektur client/server sangat mengurangi
lalulintas network, karena ia hanya memberikan data yang diminta oleh
user saja. Hal ini membantu tugas-tugas pemeliharaan, seerti misalnya
mem-backup dan merestore data, menjadi lebih mudah dilakukan karena data
terletak hanya pada satu tempat.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Database SQL Server dibagi kedalam
beberapa komponen logikal, seperti misalnya tabel, view, dan
elemen-elemen lain yang terlihat oleh user. Elemen-elemen ini secara
fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk. Format file
atau lokasi dimana elemen-elemen logik ini ditulis, tidak diketahui oleh
user sistem.</div>
<div style="text-align: justify;">
Server bisa mengandung beberapa database
yang digunakan oleh beberapa user. Sebuah perusahaan bisa memiliki satu
database yang digunakan oleh banyak user pada beberapa departemen, atau
perusahaan tersebut bisa memiliki beberapa database yang hanya
digunakan khusus oleh beberapa user tertentu dalam masing-masing
departemen.</div>
<h2>
<b>Komponen SQL Server</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Komponen-komponen kunci SQL Server adalah:</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Database; Mengandung objek-objek yang
digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data. Database
merupakan sekumpulan tabel, view, indeks, trigger, prosedur, dan
objek-objek lainnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Tabel; Tabel adalah inti dari sebuah
database. Menyimpan baris-baris atau record-record data dan hubungannya
dengan tabel lain. Setiap baris mewakili record dan setiap kolom adalah
atribute atau field. Setiap field mengandung satu jenis informasi.</li>
<li style="text-align: justify;">Database diagram; SQL Server mampu
menghasilkan diagram database. Diagram ini adalah representasi grafik
dari tabel, indeks dan view yang disimpan dalam database dan bisa
dimanipulasi dengan teknik drag-and-drop dan interaksi dengan kotak
dialog. Dengan cara ini, beberapa tugas bisa dilakukan tanpa perlu
menggunakan bahasa Transact-SQL, seperti misalnya mengubah karakteristik
fisik dari database atau tabel-tabelnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Index; Index adalah file khusus
tambahan yang bekerja sama dengan tabel dan bertujuan untuk meningkatkan
kecepatan akses dari baris-baris tabel.</li>
<li style="text-align: justify;">View; Menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel.</li>
<li style="text-align: justify;">Stored Procedure; Stored procedure
adalah program-program Transact-SQL yang disimpan di dalam server yang
menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan. Data di dalam database
bisa diakses hanya melalui eksekusi perintah Transact-SQL. Sewaktu
membuat aplikasi untuk berfungsi sebagai antarmuka database, pengembang
bisa memilih untuk membuat program SQL yang disimpan secara lokal dan
dikirimkan ke server untuk dieksekusi di sana, atau membuat dan
memelihara program di dalam server itu sendiri, di dalam
prosedur-prosedur tersimpan yang bisa dipicu oleh program di dalam
komputer client. Prosedur tersimpan bisa menerima parameter (nilai yang
dikirim kepada prosedur) untuk memprosesnya. Tetapi tidak seperti
fungsi, prosedur tidak akan mengembalikan nilai apapun. Setelah prosedur
dibuat, ia bisa digunakan aplikasi apa saja yang mampu mengakses
database.</li>
<li style="text-align: justify;">Trigger; Trigger adalah sebuah jenis
prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila
operasi tertentu dilakukan dalam tabel, seperti misalnya eksekusi
perintah SQL INSERT, UPDATE, atau DELETE.</li>
<li style="text-align: justify;">Full-Tet Indexes; Indeks khusus yang membuat pencarian menjadi lebih mudah di dalam kolom-kolom tipe data Varchar dan Text.</li>
</ol>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-91283348405285659472011-11-18T18:13:00.001-08:002011-12-07T20:05:11.890-08:00BlackBerry Tour 9630 (Verizone)Tidak bisa cek Pulsacoba test di layar telepon anda (keadaan Phone), ketik ##000000 dan tekan yes..<br />
ganti Mobile Directory Number dengan nomor anda (62857xxxxxxxx), pencet
menu dan save, BB anda akan restart.. awalan nomor diawali 62..<br />
abis itu coba cek lagi bisa cek pulsa dengan *# ato tidak
<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-57621237772052274442011-11-17T06:02:00.001-08:002011-12-07T20:05:25.004-08:00Instal linux dengan USBSaat-saat tertentu mungkin anda memerlukan booting dari flashdisk
dikarenakan Windows anda ngadat atau pingsan diserang Virus yang
semakin menjadi-jadi. Nah Terlebih agan g punya CD Roomnya waduh harus
diakalin pakek USB???? Membuat USB booting sudah biasa saat ini,
namun untuk membuat 1 FD bisa untuk booting banyak OS (ISO) memang
masih jarang. Ada banyak cara untuk membuat multiboot flashdisk,
diantaranya bisa<b> </b> menggunakan software <b>MultiBootISOs.exe </b>atau bisa juga menggunakan software <b>unetbootin-windows-299.exe.</b><br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/multiboot-fd.png"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-870" height="225" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/multiboot-fd.png?w=300&h=225" title="multiboot FD" width="300" /></a><b><span id="more-859"></span></b><br />
<b>======DENGAN PROGRAM MULTIBOOTISOS==================</b><br />
Kita bisa menggunakan program <i>Boot Multiple ISO Files from USB untuk
membuatnya. Dengan bermodal 1 buah FD berkapasitas 8-16 GB kita besa
memasukan tidak hanya 1 OS saja, bahkan bisa puluhan OS. Dengan
program ini, kita bisa membuat FD supaya bisa booting berbagai macam
OS. Adapaun untuk membuatnya paling tidak yang dipersiapkan adalah:</i><br />
<br />
<br />
<div class="entry">
<br />
<li><i>FD dengan kapasitas minimal 8 GB untuk mendukung banyak iso (format dalam format FAT32)</i></li>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<li><i>PC yang suport booting dari USB</i></li>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<li><i>Windows XP/Visat/7 untuk membikin USB booting</i></li>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<li>Program yang digunakan untuk membuat MultiBooting USB, MultiBootISOs.exe bisa di download di sini <a href="http://www.ziddu.com/download/12617908/MultiBootISOs-2.1.3.9.zip.html" target="_blank"><b>Download MultiBootISOs.exe</b></a></li>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<li>File-file iso yang akan kita masukan dalam pilihan OS multibooting
USB kita, Nanti di akhir artikel saya sertakan File2 referensi OS dalam
ISO apabila dibuthkan untuk di download:</li>
<br />
<br />
<br />
Prosedure pembuatannya pun tidak terlalu rumit, berikut ini tahapannya:<br />
- Download file-file iso yang akan di bootable<br />
- Jalalankan <b>*<a href="http://www.ziddu.com/download/12617908/MultiBootISOs-2.1.3.9.zip.html" target="_blank">MultiBootISOs-v2.1.3.9.exe</a></b><br />
<b><a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-1.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-860" height="233" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-1.jpg?w=300&h=233" title="CitEL.1" width="300" /></a><br />
</b><br />
<b> <img alt="" border="0" src="http://bosgentongs.wordpress.com/Masukkan%20Blog/Multiboot/CitEL.1.jpg" /></b><br />
- pilih OSnya dan browse ke tempat dimana kamu menyimpan file isonya. setelah itu klik create<br />
- Setelah selesai maka akan ada konfirmasi untuk menambah OS lainnya apa
tidak? klik yes apabila ingin membuat multi bootable OS Lanjutkan
sampai selesai dan klik finish<br />
- Restart PC dan setting BIOS supaya bisa booting dari USB<br />
- pada menu bootloader pilih daftar iso yang mau dijalankan dan selamat menikmati.<br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-2.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-861" height="224" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-2.jpg?w=300&h=224" title="CitEL.2" width="300" /></a><br />
<img alt="" border="0" src="http://bosgentongs.wordpress.com/Masukkan%20Blog/Multiboot/CitEL.2.jpg" /><br />
* Untuk Hard Drive eksternal dan USB Flash Drives besar yang berformat
NTFS dan FAT32, agan dapat mencoba di eksperimen dari sumber <b> <a href="http://www.pendrivelinux.com/downloads/MultiBootISOs/Experimental-MultiBootISOs-v1.5.4.exe" target="_blank"> experimental-multibootISOs-v1.5.4.exe</a></b><br />
Jika Menu Boot tidak muncul seperti pada gambar, perangkat USB Agan mungkin tidak memiliki <b>MBR</b>. Agan dapat menggunakan <b> <a href="http://www.pendrivelinux.com/install-a-new-mbr-to-your-usb-flash-device/" target="_blank"> Install-MBR-to-FlashDrive</a></b> tutorial untuk memperbaiki masalah ini.<br />
Distribusion yang support untuk MultibootOSs USB Creator versi 2.1.3.9:<br />
MemTest86+, gpxe, FreeDOS, DBAN, Debian Live, Offline NT Password &
Registry Editor, TinyCore, Slitaz, Puppy Linux, Austrumi, Damn Small
Linux, Rip Linux, Ultimate Boot CD, Ophcrack XP, Sugar on a stck, YlmF
OS, Ubuntu 10.10, Xubuntu 10.10, Kubuntu 10.10 Lubuntu 10.10, Ubuntu
Netbook Remix 10.10, Ubuntu Resque Remix, Ubuntu 10.04, Xubuntu 10.04,
Kubuntu 10.04 Lubuntu 10.04, Linux Mint, pepermint Linux, Ubuntu
Netbook Remix 10.04, EasyPeasy, EEEBuntu, xPUD, SLAX, Parted Magic,
GParted, Partition Wizard, Clonzilla, Redo Backup and Recovery,
Kaspersky Resque Disk, AVG Resque CD, BitFender Resque Disk, AVIRA
Antivir Resque CD, Jolicloud, Easeus Disk Copy, Backtrack4 Final,
Mandriva Free 2010 Spring, Windows Vista, Windows 7, System Resque CD,
Trinity Resque Kit<br />
<b>NB</b>: Agan bisa boot Ubuntu dan remix berbasis Ubuntu dengan cepat dengan hanya menggunakan <a href="http://www.pendrivelinux.com/casper-rw-creator-make-a-persistent-file-from-windows/" target="_blank"> Casper-RW Creator</a> untuk membuat file Casper-RW pada perangkat USB Agan. Hanya satu Distro ini yang bisa menggunakan Casper-RW.<br />
Jika Agan tidak memiliki floopy drive dan mengalami <i>fd0 error </i>saat boot, tambahkan floppy.allowed_drive_mask = 0 sampai baris kernel ke entri menu.<br />
Untuk me-<i>load</i> <i>Ophkrack table</i> ketika boot dengan cara ini, folder tabel perlu ada pada root USB. Contoh E:tablesl\vista_free. <a href="http://ophkrack.sourceforge.net/tables.php" target="_blank">Download Tables</a> dari situs resmi dan unzip ke USB.<br />
<b>Boots Error </b>: Ketika mencoba menjalankan ISO dari USB, bial agan mengalami error Boot yang mengatakan:<br />
<i><b><br />
” Error 60: File for drive emulation must be in one contiguous disk area “</b></i><br />
Agan harus men-defrag ISO agan dengan menggunakan salah satu dari tools berikut:<br />
<a href="http://technet.microsoft.com/en-us/sysinternals/bb897428.aspx" target="_blank"> contig</a> Command line tool to defragment ISO files.<br />
<a href="http://wincontig.mdtzone.it/en/" target="_blank">wincontig</a> GUI tool to defragment ISO files.<br />
Untuk informasi mengenai bagaimana untuk mencoba ISO lain, lihat “CDROM emulation (virtualization) section” di file <a href="http://www.pendrivelinux.com/README_GRUB4DOS.txt" target="_blank"> README_GRUB4DOS.txt</a> resmi. Sebagai tambahan, berikut ini <a href="http://diddy.boot-land.net/grub4dos/files/map.htm#hd32" target="_blank"> Here is another good third party guide</a> yang menjelaskan bagaimana segala sesuatunya bisa bekerja dengan baik.<br />
<b>======DENGAN PROGRAM </b><b> *UNETBOOTIN-WINDOWS.exe</b><b>==================</b><br />
Jika kita ingin membuat live flashdisk distro yang tidak bisa dibuat dengan multiBootIso, kita bisa menggunakan software <b>unetbootin-windows-299.exe. <a href="http://www.ziddu.com/download/12617907/unetbootin-windows-494.rar.html" target="_blank">(DOWNLOAD UNETBOOTIN-WINDOWS)</a></b> Caranya:<br />
- Format flashdisk yang akan digunakan terlebih dahulu<br />
- Double klik aplikasi. Terdapat tiga pilihan distro. Jika kita ingin
menginstall distro yang sudah disediakan unebootin, pilih Distribution
kemudian pilih Distro yang dimaksud<br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-3.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-862" height="213" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-3.jpg?w=300&h=213" title="CitEL.3" width="300" /></a><br />
-Jika distro yang dimaksud tidak tersidia kita bisa browse sendiri file
iso yang sudah kita miliki dengan memilih option Diskimage kemudian
browse file iso yang dimaksud. Jangan lupa pilih Type dan letak drive
yang akan dijadikan media boot OS<br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-41.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-864" height="224" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-41.jpg?w=300&h=224" title="CitEL.4" width="300" /></a><br />
- Klik Ok. Maka proses instalasi dimulai.<br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-5.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-865" height="223" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-5.jpg?w=297&h=223" title="CitEL.5" width="297" /></a><br />
- Boot Flashdisk siap digunakan, saat reboot computer pilih USB Flashdisk untuk booting pertama*<br />
NB: <b>UNETBOOTIN-WINDOWS hanya bisa digunakan untuk boot 1 distro saja jadi kita tidak bisa membuat multiboot tetapi single boot.</b><br />
<b>======DENGAN PROGRAM BOOTLOADER GRUB4DOS==================</b><br />
- Siapkan pc, notebook, netbook atau tablet yang BIOS nya mendukung
boot dari usb flashdisk. Sediakan flashdisk yang mendukung bootable.
Kebanyakan netbook pasti mendukung boot dari usb flashdisk, sebagaimana
kebanyakan flashdisk juga mendukung untuk di-bootable-kan.<br />
- Format flashdisk dengan system file NTFS memakai HP USB Format tool (<a href="http://www.ziddu.com/download/12617906/HPUSBDisk.7z.html" target="_blank"><b>Download di sini, pakai HPUSBFW.exe</b></a>). Hati-hati dan cermat saja saat memilih drive flashdiksnya, jangan salah pilih.<br />
<a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-6.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-866" height="300" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-6.jpg?w=225&h=300" title="CitEL.6" width="225" /></a><br />
- Install <b>bootloader Grub4dos</b> <a href="http://www.ziddu.com/download/12617909/grub4dos.rar.html" target="_blank">(<b>Download BootLoader Grub4DOS</b>)</a> dengan menjalankan grubinst_gui.exe (di folder tool downloadan sudah tersedia, <b>grubutil-1.1-bin-w32-19</b>), pilih flashdisk dengan tepat. Abaikan saja menu pilihan hal-hal yang anda belum tahu pasti.<br />
<img alt="" border="0" src="http://bosgentongs.wordpress.com/Masukkan%20Blog/Multiboot/CitEL.7.jpg" /><a href="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-7.jpg"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-867" height="300" src="http://bosgentongs.files.wordpress.com/2010/11/citel-7.jpg?w=187&h=300" title="CitEL.7" width="187" /></a><br />
- Copy <b>grldr, ntldr, ntdetect.com, boot.ini dan menu.lst</b> dari folder tool downloadan tadi, ke root flashdisk dan timpa saja bila ada yang sama.<br />
- Edit menu.lst dengan notepad sesuai selera kebutuhan anda. Contoh<b> menu.lst</b> :<br />
color blue/cyan yellow/cyan<br />
timeout 6<br />
default /default<br />
title Boot from Hardisk (Start Windows)<br />
root (hd0,0)<br />
chainloader (hd0,0)/ntldr<br />
title Start Active@Boot CD<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/activ.iso<br />
map /iso/activ.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start Mini WindowsXP Live<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/xp.iso<br />
map /iso/xp.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start TrueBoot<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/true.iso<br />
map /iso/true.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start PuppyBoot<br />
root (hd0,0)<br />
chainloader /isolinux.bin<br />
title Start HirenBootCD 9.9<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/hiren.iso<br />
map /iso/hiren.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start AviraBoot<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/avira.iso<br />
map /iso/avira.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start UBCDBoot<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/ubcd.iso<br />
map /iso/ubcd.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start DataRescue<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/data.iso<br />
map /iso/data.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start TinyCore<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/core.iso<br />
map /iso/core.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start Kolibri<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/koli.iso<br />
map /iso/koli.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Start MeneutBoot<br />
find –set-root –ignore-floppies /iso/menuet.iso<br />
map /iso/menuet.iso (hd32)<br />
map –hook<br />
chainloader (hd32)<br />
boot<br />
title Loading Reatogo<br />
root (hd0,0)<br />
chainloader /minint/setupldr.bin<br />
- Sesuaikan file iso image bootable anda dan copy/masukan ke dalam
suatu folder di root dengan nama sesuai menu.lst (disini pakai nama
“iso”)<br />
- Restart komputer<br />
- Setting agar bios bisa boot dari usb flashdisk, jika belum.<br />
- Saat boot dari flashdisk, pilih menu bootable yang anda inginkan.<br />
Keuntungan memakai cara ini :<br />
- File-file boot relatif aman karena tersimpan dalam format iso image yang hampir tidak mungkin diserang Virus.<br />
- Boot dari flashdisk relatif lebih cepat dibanding dari CD/DVD, dan
flashdisk juga ditengarai lebih awet daripada keping CD atau DVD jika
sering dipakai (cd lebih cepat kotor dan tergores).<br />
- Anda tetap bisa menggunakan flashdisk sebagai media penyimpanan data. Bahkan…<br />
- Dengan format NTFS, flashdisk anda sekarang bisa mengcopy satu file
yang ukurannya lebih besar dari 4 GB, hal yang tidak bisa jika system
filenya FAT16 atau FAT32.<br />
- Untuk merubah, membuat atau menambah boot system baru, anda tidak
perlu mengulang dari awal, cukup copy file iso-nya ke folder iso dan
edit menu.lst. (Selama tidak terserang virus boot sector yang merusak
tentunya)</div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-53065477911022243842011-11-16T19:25:00.001-08:002011-12-07T20:05:35.866-08:00Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux<h1 class="post-title">
</h1>
<div class="post-content">
Jika anda ingin Microsoft Office yang bekerja pada mesin Linux
anda, itu adalah program serius yang berguna. User generated script
membuat kerja proses biasanya rumit menginstal Office di <a href="http://www.netmild.com/category/linux">Linux</a>,
tidak ada DLL menginstal secara manual, tidak ada figuring out mencari
versi Wine akan bekerja dan tidak ada manual menginstal <a href="http://www.netmild.com/tag/internet-explorer" title="Internet Explorer">Internet Explorer</a> untuk mendapatkan segala sesuatu bekerja.<br />
Suka atau tidak suka, kenyataannya adalah bahwa suite Microsoft dari
perangkat lunak perkantoran adalah bagian penting dari alur kerja
banyak orang. Beberapa perlu kompatibilitas total dokumen dengan format
file <a href="http://www.netmild.com/category/office">Office</a>, orang lain bergantung pada fitur belum diimplementasikan oleh Open Office.<br />
Hal pertama yang anda akan perlu lakukan adalah menginstal
PlayOnLinux. Untuk melupakan repositori anda dengan lengkap ikuti
petunjuk instalasi yang diuraikan pada halaman <a href="http://www.playonlinux.com/en/download.html" rel="nofollow" target="_blank">download PlayOnLinux’s</a>.<br />
Jalankan perangkat lunak untuk pertama kalinya dan semuanya akan
dibawa up to date, sehingga mudah bagi anda untuk menginstal Microsoft
Office. Klik tombol “Install” , kemudian klik category “Office”<br />
<img alt="playonlinux office Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" class="aligncenter" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHeA3Ir7jFgvWwO-nIUm-YVnFzHUeUQdVapJ-bvW1nhG7oSxDnS4txpMukXgx1qXFOc0GNw9Ft9lJIoMXPmENT3oE9SFrDoi5_9WS2sUldxoU4AbJSHiU28HS77JCw70bRfPdR5Zah74HM/s1600/playonlinux-office.png" title="Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" width="450" /><br />
<div class="important-red">
<span class="important-title-red">Atention</span>Jangan lakukan apa pun, meskipun, anda memerlukan salinan Microsoft Office. Cari CD dan kode kunci produk anda.</div>
Selanjutnya masukkan CD Microsoft Office, jika anda memiliki satu.
Anda perlu mengetahui titik mount CD, sehingga Anda dengan benar bisa
mengarahkan PlayOnLinux ke arah itu. Buka file browser pilihan anda dan
browse ke CD. Tekan “CTL” dan “L”, dan anda akan melihat lokasi dari CD
anda dalam struktur file komputer anda. Salin dan anda akan siap untuk
mem-paste selama proses instalasi.<br />
<img alt="playonlinux officestart Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" class="aligncenter" height="247" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1vNdBCgBJSM4K1Co5ho9oeyA3gWkCkxO-GcPF4-iY_yv81_yLmnkinvqLtXB3LmWP00aC_xM7NliNY08M086AoJk_SrKUwBzv2Sfebi_hKZl59ITDGlLtc-hwKXN5k35tR4-7BkYU9RRI/s1600/playonlinux-officestart.png" title="Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" width="450" /><br />
Kembali ke jendela PlayOnLinux anda dan double-klik versi Office
yang ingin anda instal. Ini akan mulai prosedur instalasi. Salah satu
hal pertama yang anda akan diminta adalah lokasi CD Microsoft Office
anda.<br />
<img alt="playonlinux officelocation Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" class="aligncenter" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwGEN3rDLmWDy3rh_eUmJRchz2W-DGYDRjLMQElNEh_kGSUdg_57lLfulIliMKRdE_AeZRmrw9sBxQvQN0P5TQ4nNsyhePVXMfVktq28YCiyHVHUJWyCem_BPu8LuscXLWURheYPRm6QaC/s1600/playonlinux-officelocation.png" title="Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" width="450" /><br />
ika anda melihat CD anda, klik saja. Jika tidak, klik “Other” dan
paste lokasi yang anda temukan pada langkah di atas. Program akan
menginstal semua Microsoft Office perlu dijalankan, termasuk <a href="http://www.netmild.com/tag/internet" title="Internet">Internet</a> Explorer dan font Microsoft.<br />
<img alt="playonlinux word Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" class="aligncenter" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdQuDSnl7qEiCiNq9ufC7Gwd_SpqB5-wgBQZ_u98UDjKAYICxh3LdtCUjuDqOtgpC0RnQaqjUHd3Drkv6HQVRWEv-VJhwSqehkffLA9j0omD1dsiJBj0Ay72pDJE-bJ9z5FnZ5OoY4_DB2/s1600/playonlinux-word.png" title="Cara mudah install MS Office 2007 pada Linux" width="450" /><br />
Setelah semua proses instalasi selesai anda akan melihat MS office 2007 berjalan pada <a href="http://www.netmild.com/tag/ubuntu">Linux Ubuntu</a> jika dari keterangan diatas kurang lengkap anda dapat membaca pada sumber artikel tersebut dibawah ini:<br />
<span class="doc"> Easily install Microsoft Office 2007 Linux [ <a href="http://www.makeuseof.com/tag/easily-install-microsoft-office-2007-linux/" rel="nofollow" target="_blank">via makeuseof</a> ]</span></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-21654123025298482732011-11-13T20:35:00.001-08:002011-12-07T20:05:48.494-08:00apa sich keuntungan warnet yg pke linux<span class="corners-top"></span><br />
keuntungan buat syapa om?<br />
keuntungan buat user:<br />
-download aman hampir tanpa virus<br />
-jadi melek teknologi bahwa OS ga cuma 1<br />
-culek flashdisk bebas tanpa khawatir infect<br />
-kustomisasi yang explor tidak membosankan<br />
-dll<br />
keuntungan buat owner:<br />
-legal<br />
-hallal<br />
-ga butuh biaya mahal untuk instalasi OS<br />
-ga butuh biaya untuk penambahan aplikasi<br />
-ga perlu beli software billing<br />
-ga perlu biaya mahal untuk maintening software<br />
-hardware lebih awet karena tidak memakan resources berlebihan<br />
-banyak pilihan distro yang sesuai<br />
-dll<br />
keuntungan buat operator warnet<br />
-tidak direpotkan dengan scan virus<br />
-sharing file mudah<br />
-tidak perlu khawatir jika user colok flashdisk<br />
-mendapat kesempatan untuk lebih bereksplorasi<br />
-dll<br />
kalu ada yang lebih tahu bisa ditambahkan sendiriVmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-88097060865138242732011-11-13T18:36:00.001-08:002011-12-07T20:05:59.694-08:00Perbedaan Linux dan Windows<h1>
<span lang="EN-GB"><a href="http://cindanet.blogspot.com/2011/10/perbedaan-linux-dan-windows.html"></a> </span></h1>
<div class="MsoNormal">
<b><u><span lang="EN-GB">BAGIAN I</span></u></b><span lang="EN-GB"><br />
<br />
</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 11pt;">Ada</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 11pt;"> banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara
Linux dan Windows. Mari kita lihat beberapa perbedaan yang ada di Linux dan
Windows.<br />
User Interface<br />
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal,
di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda
sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah
dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.<br />
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan
user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau
lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa
menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.<br />
Atau jika Anda menyukai gaya
Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan
jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa
memilih desktop KDE.<br />
Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista.
Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan
favorit Anda.<br />
Sekuriti dan Virus<br />
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah
virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil
tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan
di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak
bertanggungjawab.<br />
Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih
kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa
berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang
besar.<br />
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program
anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti
virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications >
FileTools > KlamAV.<br />
Spyware<br />
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program
spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server.
Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan
marketing.<br />
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu
kredit, dan tindakan negatif lainnya.<br />
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux
yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall
untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.<br />
</span><span lang="EN-GB"><br />
<b><u>BAGIAN II</u></b><br />
<br />
</span><span lang="EN-GB" style="font-size: 11pt;">Instalasi dan Kelengkapan
Program<br />
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak
program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan
Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.<br />
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi,
tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda
akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja
kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser,
Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.<br />
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu
sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan
sehari-hari di Linux.<br />
Konfigurasi Sistem<br />
Anda mungkin sering mendengar di Linux Anda perlu menyunting file secara manual
melalui command line. Sebagian berita ini benar, tetapi dengan PCLINUX Control Center
konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki
deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara
otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang
sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan
sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash
ataupun yang lainnya.<br />
Hardware Support<br />
Anda sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi
karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya,
belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux.
Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga
mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.<br />
Menangani Crash<br />
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda
membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows
XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil.<br />
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di
Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi.
Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.<br />
Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux
mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan
Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah.
Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi
(atau proses) mana yang bermasalah.<br />
Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt
(dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda
juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan
Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun
sistem Linux sedang mengalami masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><u><span lang="EN-GB">BAGIAN III</span></u></b><span lang="EN-GB"><br />
<br />
Partisi Harddisk<br />
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive
disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan
tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi
lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.<br />
Belakangan KDE telah memperudah akses ke media dengan menyediakan sistem
Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager
Konqueror.<br />
Penamaan File<br />
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “\” yang biasa
digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file
“Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu
memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi
“Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan
ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka
program editor teks.<br />
Kemudahan dan Keamanan<br />
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak
bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di
folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian
penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan
merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang
mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak
bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak
mendengar adanya virus di Linux.<br />
PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!<br />
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk
keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya
pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem.<br />
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini
terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai
administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga
sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah
mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.<br />
Defragment<br />
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda
tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang
menangani ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99%
Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang
supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah
deframentasi.<br />
Sistem File<br />
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari
Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT
dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan
bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.<br />
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya
ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau
NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut
journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux
crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file
di harddisk akan tetap berjalan lancar.<br />
Style Windows Vista di Linux<br />
Ada beberapa aspek di Windows Vista bisa Anda
tampilkan di Linux, seperti gadget, aero, menu Vista,
dan 3D Desktop. PCLinux menyediakan tool untuk menampilkan gadget, aero dan
menu Vista. Untuk 3D Desktop, PCLinux saat ini
hanya menyediakan versi demonya (untuk pengguna nVidia).<br />
Gadget / Karamba<br />
Konsep gadget sudah dikenal cukup lama di Linux sebagai Karamba. Gadget atau
karamba adalah suatu program kecil yang dijalankan di desktop. Gadget
diaktifkan melalui menu Applications > Accessories > SuperKaramba. Jika
sudah aktif, SuperKaramba akan muncul di tray pada panel dalam bentuk icon
bulat berwarna biru.<br />
PCLinux menyediakan berbagai gadet, seperti Calendar, Aero Clock, Info System,
Photo Slideshow. RSS SideBar dan Weather / Info Cuaca. Untuk menampilkan gadget
ini di desktop, Anda cukup melakukannya dengan cara mengklik icon SuperKaramba
di tray panel. Pilihlah gadget yang tersedia untuk ditampilkan di desktop.<br />
Aero<br />
Aero menonjolkan konsep transparansi. Secara default Anda sudah bisa menikmati
konsep ini pada setiap jendela program yang muncul di layar. Anda akan melihat
sisi atau border jendela yang tembus pandang dan menampilkan gambar dari
background. Efek transparansi ini tetap terlihat sewaktu Anda memindahkan atau
menggeser jendela program ke tempat lain. Tampilan gambar background akan
mengikuti posisi dimana jendela program diletakkan.<br />
Menu Vista<br />
KBFX menyediakan menu ala Windows Vista. Secara default menu Vista
tidak ditampilkan di PCLinux. Anda bisa mengaktifkannya dengan cara mengklik
kanan area kosong pada taskbar panel dan kemudian pilihlan Add Applet to Panel.
Tariklah scrollbar ke bawah dan pilih KBFX Spinx untuk mengaktifkan menu ala
Windows Vista.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-GB"><img border="0" height="1" src="file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="1" /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="hps"><span lang="EN-GB">rapateknisiterbaikdan
tercerdasharusdikeloladalamDukungan Teknis</span></span><span lang="EN-GB">. <span class="hps">Mereka adalahpemecahmasalahdanpreventersmasalah.Dukungan
TeknismenyediakanTingkat 3dukunganmasalahtekad untukseluruhkomunitas TI</span>.
<span class="hps">Mereka membantuDesaindan Perencanaandengan
menyediakanevaluasiteknis,baikdalam bentukBuktiKonsep(</span>POC) <span class="hps">dan tespilotteknologi baru</span>. <span class="hps">Mereka
jugamembantuprosesRFI(</span>Permintaan Informasi) dan <span class="hps">RFP(Request
forPrice)dengan menyediakankonfigurasi yangrinci dan
informasispesifikasi.Dukungan Teknisbertindak sebagaipenghubungdengan
vendormengenai hal-halteknis.Dukunganteknis jugabertanggung jawab untuk
menciptakandan memeliharaPerpustakaanTeknis danbasis pengetahuanteknis
untukorganisasi.</span></span></div>
<h1>
<span lang="EN-GB"><br /></span></h1>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-37801872774799914762011-10-12T21:06:00.001-07:002011-12-07T20:06:15.254-08:00Tips Cara Menyembunyikan Drive Harddisk<div class="social4i" style="height: 29px;">
<div class="social4in" style="float: right; height: 29px;">
<div class="socialicons s4fblike" style="float: left; margin-right: 10px;">
</div>
<div class="socialicons s4fbshare" style="float: left; margin-right: 10px; position: relative;">
<div class="s4ifbshare">
<a href="http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%253A%252F%252Fradensomad.com%252Ftips-cara-menyembunyikan-drive-harddisk.html&src=sp" name="fb_share" style="text-decoration: none;" type="button_count"><span class="fb_share_size_Small "><span class="FBConnectButton FBConnectButton_Small" style="cursor: pointer;"><span class="FBConnectButton_Text">Share</span></span><span class="fb_share_count_nub_right fb_share_no_count"></span><span class="fb_share_count fb_share_no_count fb_share_count_right"><span class="fb_share_count_inner"> </span></span></span></a></div>
</div>
</div>
</div>
<a href="http://radensomad.com/tips-cara-menyembunyikan-drive-harddisk.html/harddisk" rel="attachment wp-att-3984"><img alt="Harddisk" class="alignleft size-full wp-image-3984" height="141" src="http://radensomad.com/wp-content/uploads/2011/03/Harddisk.jpg" title="Harddisk" width="185" /></a><br />
Data sangatlah penting sehingga setiap orang yang memiliki data akan
selalu berusaha agar data yang disimpannya dirasa aman dari gangguan
tangan-tangan jahil. Apalagi data tersebut adalah <a href="http://radensomad.com/tag/data-rahasia">data rahasia</a>.<br />
Ada banyak cara mengamankan data agar tidak mudah ditemukan oleh
pengguna komputer lain. Misalkan saja ada data berupa foto-foto atau
dokumen-dokumen yang khusus orang dewasa yang tidak pantas diperlihatkan
kepada anak-anak tentu harus menyembunyikannya agar tidak mudah
ditemukan oleh anak-anak. Laptop sang ayah tentu boleh digunakan oleh
anak-anaknya namun tentu ada batasannya jangan sampai rahasia sang ayah
terbongkar semua.<span id="more-3983"></span><br />
Cara yang sering digunakan adalah dengan meproteksi file atau <span class="IL_AD" id="IL_AD4">folder</span> dengan memberikan password namun dengan cara ini masih dirasa sangat merepotkan karena setiap kali membuka file atau folder harus disibukan dengan mengetik password.<br />
Berikut ini merupakan salah satu cara untuk menghindari jangkauan
anak-anak dari file-file rahasia agar tidak menjadi konsumsi anak-anak.<br />
Ikuti langkah berikut untuk menyembunyikan salah satu drive hard disk.<br />
Sebelum menyembunyikan drive disarankan untuk membuat sebuah drive
khusus untuk menyimpan file-file yang dianggap rahasia, yang nantinya
drive tersebut akan disembunyikan misalkan saja drive tersebut adalah
drive D:\><br />
Misalkan pada komputer memiliki 3 buah drive seperti drive A (Disket), drive C (Hard Disk C) dan Drive D (Hard Disk D)<br />
Dari ketiga drive diatas yang hendak disembunyikan adalah drive D (hard disk D).<br />
Caranya seperti berikut :<br />
<span class="IL_AD" id="IL_AD2">Klik</span> menu Start-Run dan ketik gpedit.msc dan <span class="IL_AD" id="IL_AD5">tekan</span> ENTER atau klik OK.<br />
Klik <span class="IL_AD" id="IL_AD7">tanda</span> + (plus) disebelah kiri <span class="IL_AD" id="IL_AD9">User</span> <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Configuration</span><br />
Klik tanda + disebelah kiri Administrative <span class="IL_AD" id="IL_AD10">Templates</span><br />
Klik tanda + disebelah kiri Windows Components<br />
Klik <span class="IL_AD" id="IL_AD6">Windows Explorer</span><br />
Klik dua kali Hide thesive specified drives in My Computer<br />
Pada tab Setting pilih Enable<br />
Klik OK<br />
Tutup Windows Explorer dan refresh atau restart komputer anda dan buka kembali windows explorer, maka dive yang sudah disembunyikan tadi tidak akan kelihatan.<br />
Sekalipun file drive tidak kelihatan akan tetapi untuk membuka drive
tersebut tidaklah sulit karena hanya dengan mengetikan D: kemudian tekan ENTER maka drive D pun akan muncul.<br />
Sekian Tips dari <span class="IL_AD" id="IL_AD3">blog</span> Belajar Ilmu Komputer kali ini untuk menyembunyikan drive dan semoga bermanfaat!!!<br />
sumber : <a href="http://cryzzahwa87.blogspot.com/2010/10/tips-menyembunyikan-drive-harddisk.html" rel="nofollow" target="_blank">cryzzahwa87.blogspot.com</a>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-66342873069121579692011-10-12T21:05:00.001-07:002011-12-07T20:06:26.387-08:00Tips Cara Disable Copy Paste File<div class="social4i" style="height: 29px;">
<div class="social4in" style="float: right; height: 29px;">
<div class="socialicons s4fblike" style="float: left; margin-right: 10px;">
</div>
<div class="socialicons s4fbshare" style="float: left; margin-right: 10px; position: relative;">
<div class="s4ifbshare">
<a href="http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%253A%252F%252Fradensomad.com%252Ftips-cara-disable-copy-paste-file.html&src=sp" name="fb_share" style="text-decoration: none;" type="button_count"><span class="fb_share_size_Small "><span class="FBConnectButton FBConnectButton_Small" style="cursor: pointer;"><span class="FBConnectButton_Text">Share</span></span><span class="fb_share_count_nub_right fb_share_no_count"></span><span class="fb_share_count fb_share_no_count fb_share_count_right"><span class="fb_share_count_inner"> </span></span></span></a></div>
</div>
</div>
</div>
<a href="http://radensomad.com/tips-cara-disable-copy-paste-file.html/komputer" rel="attachment wp-att-4004"><img alt="komputer" class="alignleft size-full wp-image-4004" height="225" src="http://radensomad.com/wp-content/uploads/2011/04/komputer.jpg" title="komputer" width="225" /></a><br />
Apakah PC atau laptop Anda sering digunakan oleh orang lain? Jika,
ya, apakah mereka sering mengcopy data atau file-file penting tanpa
seizin Anda? Jika menghendaki, Anda dapat membuat file-file penting Anda
tersebut tidak dapat dicopy paste begitu saja.<br />
Berikut Tips Men-Disable <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Copy Paste</span> File bersama <a href="http://radensomad.com/category/tips-trik">Tips dan Trik Komputer</a> sehingga setiap <span class="IL_AD" id="IL_AD6">user</span> tidak dengan mudah untuk melakukan copy paste file-file kita ke media penyimpanan, seperti flash disk, disket, CD/DVDRW, media <span class="IL_AD" id="IL_AD4">portable</span> lainnya.<br />
Langsung saja, berikut tipsnya.<br />
* <span class="IL_AD" id="IL_AD3">Klik</span> Start >> Run >> ketik <span class="IL_AD" id="IL_AD2">Regedit</span> kemudian OK atau ENTER.<span id="more-4000"></span><br />
* Klik HKEY_LOCALMACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control<br />
* Klik kanan pada Control pilih New >> Key kemudian beri nama “StorageDevicePolicies” (tanpa <span class="IL_AD" id="IL_AD5">tanda</span> kutip)<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://radensomad.com/tips-cara-disable-copy-paste-file.html/copy" rel="attachment wp-att-4001"><img alt="copy" class="size-full wp-image-4001 aligncenter" height="187" src="http://radensomad.com/wp-content/uploads/2011/04/copy.png" title="copy" width="200" /></a></div>
Klik kanan pada StorageDevicePolicies kemudian pilih New >> DWord Value kemudian beri nama “WriteProtect” (juga tanpa tanda kutip).<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://radensomad.com/tips-cara-disable-copy-paste-file.html/paste" rel="attachment wp-att-4002"><img alt="paste" class="size-full wp-image-4002 aligncenter" height="117" src="http://radensomad.com/wp-content/uploads/2011/04/paste.png" title="paste" width="200" /></a></div>
* Kemudian klik double pada WriteProtect tersebut, kemudian ganti value datanya menjadi 1.<br />
* Kemudian Restart Komputer/Laptop Anda.<br />
* Selesai<br />
Jika berhasil, setiap kali ada orang lain yang ingin mengcopy paste file, maka komentarnya seperti di bawah ini.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://radensomad.com/tips-cara-disable-copy-paste-file.html/error" rel="attachment wp-att-4003"><img alt="error" class="size-full wp-image-4003 aligncenter" height="69" src="http://radensomad.com/wp-content/uploads/2011/04/error.png" title="error" width="200" /></a></div>
Jika ingin mengembalikan ke kondisi semula, ganti value datanya menjadi 0.<br />
Selamat Mencoba !!!<br />
Semoga Bermanfaat !!!<br />
sumber : <a href="http://cryzzahwa87.blogspot.com/2010/10/tips-disable-copy-paste-file.html" rel="nofollow" target="_blank">cryzzahwa87.blogspot.com</a>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-81514449990398999912011-09-26T22:56:00.001-07:002011-12-07T20:06:38.556-08:00Menganalisa Kerusakan Laptop<h1>
<br />
</h1>
<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/03/laptop.jpg"><img alt="Menganalisa Kerusakan Laptop Image" class="alignleft size-medium wp-image-6585" height="225" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/03/laptop-300x225.jpg" title="Menganalisa Kerusakan Laptop Picture" width="300" /></a><a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/menganalisa-kerusakan-laptop/" title="Menganalisa kerusakan laptop">Menganalisa kerusakan laptop</a> membutuhkan kejelian dan kesabaran. Jangan terburu-buru memutuskan sebelum melakukan cek secara keseluruhan kondisi laptop anda. Berikut ini adalah beberapa permasalahan laptop yang sering terjadi :<br />
<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><b>Mati atau Power Failure</b><br />
Untuk kasus mati yang perlu anda cek pertama kali adalah batery laptop anda. Kemungkinan batery laptop anda habis total. Coba lakukan pengisian dan tunggu kira-kira 1/2 jam. Penyebab lain adalah <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/adaptor/" title="adaptor">adaptor</a> laptop yang tidak berfungsi. Anda dapat cek dengan lampu indikator carger di laptop menyala ketika laptop di kasih adaptor. Jika lampu indikator tidak nyala, ada kemungkinan adaptor yang rusak ataupun konektor power boardyang rusak atau board laptopnya yang rusak. Kemungkinan lain board laptop mati total sehingga menyebabkan laptop mati total sama sekali.<span id="more-6584"></span><br />
<b>Lampu power nyala tapi <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/layar-lcd/" title="layar LCD">layar LCD</a> tidak menampilkan gambar.</b><br />
Coba cek dengan memasang <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/monitor/" title="monitor">monitor</a> <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/eksternal/" title="eksternal">eksternal</a> pada port VGA di laptop anda. Kemudian hidupkan laptop anda, jika laptop masih mati, kemungkinan kerusakannya adalah VGA, Prosessor, mainboard, IC BIOS, atau RAM yang kotor atau rusak. Coba lakukan cek satu per satu.<br />
Dan jika monitor eksternal hidup dan tampil gambar dengan normal, kemungkinan kerusakan ada di inverter LCD, kabel flexibel LCD, ataupun <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/lcd-monitor/" title="LCD monitor">LCD monitor</a> anda. Jika kerusakan ada di Layar LCD, maka anda harus mengganti Layar LCD tersebut, karena layar LCD tidak bisa diperbaiki.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><b>Masalah Pendinginan Laptop</b><br />
Permasalahan umum yang sering dihadapi pemakai laptop adalah masalah panas, bagaimanapun juga panas adalah musuh utama dari laptop, hampir 75 % <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/kerusakan-laptop/" title="kerusakan laptop">kerusakan laptop</a> disebabkan panas yang berlebihan. Apalagi di dalam casing laptop hampir tidak ada ruang kosong semuanya dipenuhi dengan komponen. Masalah yang sering muncul dibagian ini adalah tersumbatnya saluran pembuangan panas pada heatsink karena tertutup oleh debu. Hal ini menyebabkan panas yang seharusnya dikeluarkan kembali masuk ke dalam laptop. Akibatnya suhu di dalam laptop meningkat dari yang seharusanya diperbolehkan. Hal ini dapat menyebabkan over heating pada VGA chip, Procesor, dan komponen mainboard laptop yang lain.<br />
<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><b>Masalah Port dan Konektor Power</b><br />
Masalah ini juga sering terjadi. Hal ini diakibatkan oleh retaknya solderan yang ada di konektor ataupun port tersebut. Retaknya solderan disebabkan oleh panas dan umur dari laptop itu sendiri. Solusinya adalah melakukan solder ulang terhadap bagian yang mengalami keretakan solderan.<br />
Semoga bermanfaat!<br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-47856195639436556582011-09-26T21:13:00.001-07:002011-12-07T20:06:49.958-08:00Cara Reset Printer Canon IP1980 Secara Total<h1>
<br />
</h1>
<div class="date">
</div>
Bagi Anda yang mempunyai <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/printer/" title="Printer">Printer</a> Canon IP 1980, mungkin suatu saat akan mengalami pinter yang Anda pakai tidak bisa langsung mencetak <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/dokumen/" title="dokumen">dokumen</a>, lampu indikator berkelap-kelip dan muncul pesan <i>“The ink absorber is almost full”</i>.<br />
<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/error-blink-canon-ip1980.png"><img alt="Cara Reset Printer Canon IP1980 Secara Total Image" class="size-full wp-image-10715 aligncenter" height="232" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/error-blink-canon-ip1980.png" title="Cara Reset Printer Canon IP1980 Secara Total Picture" width="431" /></a><br />
Solusi sementara yang mungkin Anda lakukan adalah menekan tombol <i>RESUME</i> seperti yang diperintahkan dalam pesan tersebut. Untuk sementara Anda bisa mencetak dokumen, tetapi kejadian ini terus berulang dan bahkan mungkin sampai printer tersebut hanya menampilkan lampu indikator yang nge-blink saja, tidak bisa ngeprint sama sekali.<span id="more-10714"></span><br />
Kondisi tersebut sebenarnya umum terjadi pada printer inkjet. Pada printer tersebut terdapat tempat pembuangan tinta atau biasa disebut <i>waste ink tank</i>, didalam tempat pembuangan ini terdapat bahan semacam busa<i> (ink absorber) </i>untuk menyerap tinta buangan dari Catridge, misalnya ketika printer melakukan proses cleaning head.<br />
Untuk mencegah melubernya tinta buangan tersebut, maka pihak pabrikan membuat semacam <i>counter</i> yang akan menghitung jumlah <i>print out</i> dari printer, ketika telah mencapai batas tertentu itulah kondisi <i>“waste ink tank full”</i> atau “<i>ink absorber is full” </i>terjadi dan biasa ditandai dengan indikator LED yang kelap-kelip.<br />
Untuk mengatasi hal tersebut Anda bisa melakukan dengan cara mereset printer secara manual atau dengan menggunakan tool <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/resetter-printer/" title="resetter printer">resetter printer</a>. Kekurangan dari mereset printer secara manual yaitu ketika listrik mati akan terjadi lagi kondisi <i>“ ink absorber full”</i> atau semacamnya dan printer harus di-reset kembali.<br />
Dalam artikel ini saya akan coba berbagi pengalaman tentang cara mereset Canon IP1980 secara total dengan cara manual dan dilanjutkan dengan menggunakan tool resetter sehingga printer bisa normal kembali.<br />
<b>Cara Reset Canon IP1980 Secara Total</b><br />
<ol>
<li><a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/download/" title="Download">Download</a> terlebih dahulu General Tool Canon IP1900 series, Anda bisa mendownloadnya <a href="https://sites.google.com/site/catatanteknisi/download/Software_Resetter_CanoniP1900.zip">disini</a></li>
<li>Matikan Printer, lalu lepaskan kabel power</li>
<li>Sambil menekan tombol ON pasang kembali kabel power</li>
<li>Masih tetap menekan tombol ON, tekan 2x tombol RESUME</li>
<li>Lepaskan kedua tombol.</li>
<li>Dalam tahap ini printer dalam kondisi <i>temporary reset </i>dan untuk meresetnya secara total, jalankan <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/aplikasi/" title="aplikasi">aplikasi</a> General Tool Canon IP1900 yang telah Anda download.</li>
<li>Tunggu sejenak sampai <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/program/" title="program">program</a> mendeteksi adanya printer seperti terlihat pada gambar dibawah.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/software-reseter-printer-canon-ip1980.jpg"><img alt="Cara Reset Printer Canon IP1980 Secara Total Image" class="size-full wp-image-10716 aligncenter" height="392" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/software-reseter-printer-canon-ip1980.jpg" title="Cara Reset Printer Canon IP1980 Secara Total Picture" width="450" /></a></li>
<li>Setelah printer terdeteksi, centang pilihan <i>EEPROM Clear</i> dan klik tombol <i>Test <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/pattern/" title="Pattern">Pattern</a> 1</i></li>
<li>Masukan kertas kosong karena printer akan segera melakukan print test.</li>
<li>Setelah printer selesai ngeprint, klik tombol <i>Main</i> dan <i>Platen </i>kemudian klik tombol <i>Quit </i>untuk keluar.</li>
</ol>
Sekarang Anda telah melakukan reset Canon IP1980 secara total. Untuk mencobanya silahkan matikan printer kemudian nyalakan lagi, klo Anda berhasil maka printer akan kembali normal dan bisa dipake untuk ngeprint kembali tanpa terganggu pesan error seperti diatas.<br />
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-32709652505681717402011-09-26T21:11:00.000-07:002011-12-07T21:20:36.871-08:00Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5<h1>
<br />
</h1>
<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/Webcam.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="alignleft size-medium wp-image-10808" height="241" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/Webcam-300x241.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="300" /></a>Hampir semua laptop yang ada sekarang memiliki fitur webcam sebagai bawaannya. Seberapa sering kita memanfaatkannya? <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/aplikasi/" title="Aplikasi">Aplikasi</a> Online yang menyediakan Live Streaming webcam pun rupanya tidak jauh berbeda halnya dengan aplikasi streaming video, dimana sebagian besar menggunakan Flash sebagai platformnya. Hanya saja untuk mentransmisikannya, diperlukan Flash Media Server atau alternatifnya, <a href="http://www.red5.org/">Red5</a>.<br />
Pada flash kita dapat menembus kamera dengan cara membuat objek sebuah camera, kemudian dengan methodgetCamera() gambar yang ditangkap oleh kamera di <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/komputer/" title="komputer">komputer</a> kita menjadi sebuah live video. Nah, untuk melihat hasil video tersebut secara local (tanpa melalui koneksi streaming), kita dapat meng-attach –nya di sebuah objek movie yang kita buat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:<span id="more-10797"></span><br />
<ol>
<li>Buat sebuah file flash baru dengan <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/action-script/" title="action script">action script</a> 3.0. Caranya klik menu <b>File > New > General > <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/actionscript/" title="ActionScript">ActionScript</a> 3.0</b>. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/110.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10798" height="382" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/110.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="338" /></a></li>
<li>Pada panel, <b>Properties </b>tuliskan <i><b>Webcam </b></i>di kolom document class. Bila muncul warning abaikan saja, karena definisi class ini akan kita buat nanti. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/26.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10799" height="auto" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/26.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="500" /></a></li>
<li>Simpan file flash ini, klik menu <b>File > Save As</b>.</li>
<li>Buatlah sebuah file ActionScript <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/eksternal/" title="eksternal">eksternal</a> yang mendefinisikan class dokumen kita, caranya klik menu <b>File > New > General > ActionScript File</b>. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/34.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10800" height="auto" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/34.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="500" /></a></li>
<li>Tuliskan Script berikut pada pada file ActionScript tersebut:</li>
<div>
<div class="syntaxhighlighter plain" id="highlighter_191094">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="gutter"><div class="line number1 index0 alt2">
1</div>
<div class="line number2 index1 alt1">
2</div>
<div class="line number3 index2 alt2">
3</div>
<div class="line number4 index3 alt1">
4</div>
<div class="line number5 index4 alt2">
5</div>
<div class="line number6 index5 alt1">
6</div>
<div class="line number7 index6 alt2">
7</div>
<div class="line number8 index7 alt1">
8</div>
<div class="line number9 index8 alt2">
9</div>
<div class="line number10 index9 alt1">
10</div>
<div class="line number11 index10 alt2">
11</div>
<div class="line number12 index11 alt1">
12</div>
<div class="line number13 index12 alt2">
13</div>
<div class="line number14 index13 alt1">
14</div>
<div class="line number15 index14 alt2">
15</div>
<div class="line number16 index15 alt1">
16</div>
<div class="line number17 index16 alt2">
17</div>
<div class="line number18 index17 alt1">
18</div>
<div class="line number19 index18 alt2">
19</div>
<div class="line number20 index19 alt1">
20</div>
<div class="line number21 index20 alt2">
21</div>
<div class="line number22 index21 alt1">
22</div>
<div class="line number23 index22 alt2">
23</div>
<div class="line number24 index23 alt1">
24</div>
</td><td class="code"><div class="container">
<div class="line number1 index0 alt2">
<code class="plain plain">package</code></div>
<div class="line number2 index1 alt1">
<code class="plain plain">{</code></div>
<div class="line number3 index2 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">import flash.display.Sprite;</code></div>
<div class="line number4 index3 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">import flash.media.Camera;</code></div>
<div class="line number5 index4 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">import flash.media.Video;</code></div>
<div class="line number6 index5 alt1">
</div>
<div class="line number7 index6 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">public class Webcam extends Sprite</code></div>
<div class="line number8 index7 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">{</code></div>
<div class="line number9 index8 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">private var webcam:Video = new Video();</code></div>
<div class="line number10 index9 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">private var camera:Camera;</code></div>
<div class="line number11 index10 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">private var camQuality:int = 80;</code></div>
<div class="line number12 index11 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">private var fps:int = 30;</code></div>
<div class="line number13 index12 alt2">
</div>
<div class="line number14 index13 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">public function Webcam():void {</code></div>
<div class="line number15 index14 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">webcam.width = 640;</code></div>
<div class="line number16 index15 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">webcam.height = 480;</code></div>
<div class="line number17 index16 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">camera = Camera.getCamera();</code></div>
<div class="line number18 index17 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">camera.setQuality(0, camQuality);</code></div>
<div class="line number19 index18 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">camera.setMode(webcam.width, webcam.height, fps);</code></div>
<div class="line number20 index19 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">webcam.attachCamera(camera);</code></div>
<div class="line number21 index20 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">this.addChild(webcam);</code></div>
<div class="line number22 index21 alt1">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">}</code></div>
<div class="line number23 index22 alt2">
<code class="plain spaces"> </code><code class="plain plain">}</code></div>
<div class="line number24 index23 alt1">
<code class="plain plain">}</code></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
Perhatikan code diatas, disini kita men-settings ukuran video pada layar sebesar 640 x 480 dengan kualitas 80, dan nilai FPS sebesar 30. Sederhana bukan?
<li>Klik menu <b>File > Save As</b>. Simpan file ini dengan nama <b>Webcam</b>.<i><b>as </b></i>pada folder yang sama dengan tempat kita menyimpan file Flash sebelumnya.</li>
<li>Sekarang kembali ke File Flash untuk mengecek settingan publish, dan kemudian mem-publisnya. Klik menu <b>File > Publish Settings</b>. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/publish-settings.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10803" height="440" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/publish-settings.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="332" /></a></li>
<li>Checklish pilihan HTML untuk mendapatkan hasil SWF yang di embed ke sebuah file HTML, agar kita dapat melihat hasilnya nanti melalui <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/web-browser/" title="web browser">web browser</a>. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/checklist-html.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10804" height="368" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/checklist-html.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="562" /></a></li>
<li>klik pilihan publish, atau tekan <b>Shift+F12</b> pada keyboard. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/publishing.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10805" height="111" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/publishing.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="309" /></a></li>
<li>lihat file <b>HTML </b>yang keluar, buka file ini dengan web broser yang kita punya. Jika sukses, maka pada awal tampilan Flash keluar akan menunjukkan sebuah dialog konfirmasi , ini muncul karena <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/flash-player/" title="Flash Player">Flash Player</a> memiliki prosedur standar untuk menjaga keamanan dan privasi dimana pada flash movie ini kita mencoba untuk meng-akses kamera webcam yang ada di komputer. Klik <b>Allow</b> untuk melanjutkan. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/allow.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10806" height="auto" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/allow.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="500" /></a></li>
<li>Akhirnya, wajah anda yang tersorot webcam pun muncul di browser jika anda memiliki fasilitas Cam. <a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/finishing-webcam-tutorial.jpg"><img alt="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Image" class="aligncenter size-full wp-image-10807" height="auto" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/08/finishing-webcam-tutorial.jpg" title="Membuat Aplikasi WebCam Dengan Adobe Flash CS5 Picture" width="500" /></a></li>
</ol>
Bagi yang ingin mendapatkan Source File secara lengkap bisa di download di: <a href="http://v5.indowebster.com/webcam_1.html">http://v5.indowebster.com/webcam_1.html</a>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-11997633816967267922011-09-26T20:34:00.000-07:002011-09-26T20:34:34.091-07:00Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel.<h1><br />
</h1><a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Microsoft-Excel-2007-Logo.png"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="alignleft size-full wp-image-8976" height="250" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Microsoft-Excel-2007-Logo.png" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="250" /></a>Membuat pengolahan data penelitian atau data administrative tidak selalu dengan <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/program/" title="program">program</a>-program statistik, ternyata <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/microsoft-excel/" title="Microsoft excel">Microsoft excel</a> juga mampu melakukan hal tersebut.<br />
Seorang mahasiswa kebingungan saat diberi tugas dosennya untuk membuat data statistik, karena pada laptop maupun PC nya tidak ada program statistik. Dalam benaknya, data statistik harus diolah dengan program statistik, misalnya SPSS, SAS, dan lain sebagainya.Yang lebih lucu lagi mahasiswa tersebut justru kaget begitu diberitahu bahwa data statistik dapat diolah dengan program <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/microsoft/" title="Microsoft">Microsoft</a> Excel. Dia mengira bahwa Microsoft Excel hanya ada fungsi-fungsi statistik yang pemakaiannya sangat terbatas pada statistik itu sendiri.<br />
Demikianlah gambaran sebagian orang tentang kegunaan dari program Microsoft Excel dalam pengolahan data statistik. Untuk itu pada tulisan ini, <a href="http://blog.fastncheap.com/">FastNCheap</a> akan mengajak anda untuk bermain statistik bersama Microsoft Excel 2010.<span id="more-8974"></span><br />
Statistic adalah ilmu dan seni atau teknik untuk mengumpulkan data, menyajikan data, mengumpulkan data dan mengambil kesimpulan berdasarkan data yang berhasil dihimpun.<br />
<strong>Cara Mengaktifkan Referensi Tools Statistik Pada Excel 2010.</strong><br />
<strong><span style="text-decoration: underline;"> </span></strong><br />
Microsoft Excel 2010 sudah menyediakan dua fasilitas untuk mengolah data statistic, yaitu dengan memanfaatkan fungsi-fungsi statistik yang ada, dan perintah analisis yang merupakan perintah tambahan (<em>add-in</em>) sehingga tidak ditampilkan pada menu utama Microsoft Excel 2010.<br />
Sebelum dapat menggunakan perintah data analisis, langkah pertama yang harus dilakukan adlah mengaktifkan referensi tools yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel , di mana langkah-langkahnya sebagai berikut :<br />
<ol><li>Aktifkan program <strong><em>Microsoft Excel </em></strong> hingga terdapat <em>worksheet</em> kosong.</li>
<li>Klik <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/office/" title="Office">Office</a> button <strong><em>Microsoft Excel </em></strong> yang berada di ujung kiri atas jendela utama.</li>
<li>Klik Menu Options yang berada dalam kumpulan menu vertical, mulai dari menu back sampai exit.</li>
<li>Sebuah kotak dialog Excel Options ditampilkan, dan klik menu add-ins yang ada di jendela sebelah kiri.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/worksheet-options.jpg"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8977" height="451" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/worksheet-options.jpg" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="559" /></a></li>
<li>Pilih dan Klik Analysis tool pack pada daftar <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/aplikasi/" title="aplikasi">aplikasi</a> add-ins yang tidak aktif.</li>
<li>Klik tombol Go, dan sebuah kotak dialog add-ins ditampilkan.</li>
<li>Berikan tanda check (<em>lihat <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/gambar/" title="gambar">gambar</a></em>) pada kotak check <strong><em>analysis tool pack</em></strong>.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/analysis-toolpack.png"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8978" height="379" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/analysis-toolpack.png" style="border: 1px solid black;" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="298" /></a></li>
<li>Terakhir, klik tombol OK dan tunggu beberapa saat sampai proses instalasi berakhir.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/installasi-office.png"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8979" height="415" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/installasi-office.png" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="492" /></a></li>
</ol><span style="text-decoration: underline;">Cara melaku</span>kan analysis stastik deskriptif dengan Excel bisa dilakukan dengan beberapa langkah yang sebenarnya siapa saja bisa melakukannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam standar proses analysis adalah sebagai berikut :<br />
<span style="text-decoration: underline;"> </span><br />
<ol><li>Dari menu utama <strong><em>MS.Excel</em></strong>, klik menu Data (<em>lihat gambar</em>).<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Analysis-Data.png"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8980" height="204" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Analysis-Data.png" style="border: 1px solid black;" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="514" /></a></li>
<li>Klik menu <strong><em>Data Analysis</em></strong> pada grup analysis dan sebuah kotak dialog data analysis ditampilkan (<em>lihat gambar</em>).</li>
</ol>Analysis statistik yang akan di lakukan adalah mencari ukuran pemusatan dari segugus data yang diolah. Ukuran pemusatan merupakan sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data yang telah diurutkan, dari yang terkecil sampai yang terbesar. Ukuran pemusatan yang paling banyak antara lain :<br />
<ul><li><strong>Mean</strong>.</li>
</ul>Mean merupakan nilai rata-rata atau nilai tengah dari segugus data.<br />
<ul><li><strong>Median</strong>.</li>
</ul>Median merupakan nilai yang berada di tengah dari segugus data setelah diurutkan.<br />
<ul><li><strong>Modus</strong>.</li>
</ul>Modul merupakan nilai yang paling sering muncul dari segugus data yang ada.<br />
<strong>Contoh :</strong><br />
Hitung nilai mean, median, modus dari segugus data nilai <em>Ujian Akhir Semester</em>, yaitu: <em>95, 75, 70, 80, 75, 68, 80, 78, 97, 85, 64, 100, 70, 67, 90, 68, 65, 89, dan 75</em>.<br />
<strong>Jawab :</strong><br />
<ol><li>Input-kan data-data <strong><em>UAS </em></strong>(<em>lihat gambar</em>).<br />
<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Hasil-UAS.jpg"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="size-full wp-image-8981 alignnone" height="279" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Hasil-UAS.jpg" style="border: 1px solid black;" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="91" /></a></li>
<li>Klik menu <strong><em>Data </em></strong>pada menu Utama <strong><em>MS.Excel </em></strong>, dan klik menu<em> <strong>Data Analysis</strong> </em>yang ada di grup <strong><em>Analysis</em></strong>.</li>
<li>Pada kotak <strong><em>Dialog Analysis</em></strong> , pilih menu <strong><em>Descriptive Statistik</em></strong>, dan klik tombol <strong><em>OK</em></strong> untuk keluar dari kotak dialog tersebut.</li>
<li>Selanjutnya ditampilkan kotak dialog <strong><em>Descriptive Statistics</em></strong>.</li>
<li>Klik button pada <strong><em>Input Range</em></strong>, dan masukkan data kedalam kolom <strong><em>Input</em></strong><strong><em> Range</em></strong>, yaitu dengan cara mem-blok data pada <em>sheet</em> (<em>lihat gambar</em>).<img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="size-full wp-image-8982 alignnone" height="340" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Blok-Data-Analisis.jpg" style="border: 1px solid black;" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="413" /></li>
<li>Berikan tanda <strong>cek</strong> pada <strong><em>Label in First Row</em></strong> jika <em>cell</em> yang dimasukkan tadi memuat label dari data.</li>
<li>Klik <strong><em>Output</em></strong><strong><em> Range</em></strong>, klik pada kolom output range, dan tempatkan <em>pointer</em> pada sembarang cell yang kosong.</li>
<li>Berikan tanda cek pada pilihan <strong><em>Summary Statistics</em></strong>.</li>
<li>Klik tombol <strong><em>OK</em></strong>.<br />
<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Output-Range.jpg"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="size-full wp-image-8983 alignnone" height="299" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Output-Range.jpg" style="border: 1px solid black;" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="154" /></a></li>
</ol><strong> </strong><br />
<strong> </strong><br />
<strong><em>Simpulan :</em></strong><br />
<em>Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) adalah 77, 8, nilai median 75, dan nilai modus adalah 75.</em><br />
<em> </em><br />
<em> </em><br />
<strong>HISTOGRAM</strong><br />
Dan <a class="seosmartlinks" href="http://blog.fastncheap.com/tag/tutorial/" title="tutorial">tutorial</a> yang terakhir adalah mengenai histogram.<br />
Pasti sudah pada bosan lihat tutorialnya kepanjangan kan? Jangan khawatir, ini yang terakhir kok.<br />
Sedikit bercerita dahulu, Kata <strong><em>Histogram</em></strong> berasal dari kata <strong>Yunani</strong> yaitu <em>Histos</em> dan <em>Gramma.</em><br />
Microsoft Excel 2010 menyediakan fasilitas untuk membuat histogram, yaitu melalui perintah <strong><em>Histogram </em></strong>pada kotak dialog <strong><em>Data Analysis</em></strong>.<br />
<strong>Contoh :</strong><br />
Buat sebuah histogram dari hasil penjualan buku perhari selama satu bulan, dimana bentuk datanya adalah sepert<em> </em>gambar dibawah ini.<br />
<strong>Jawab :</strong><br />
<ol><li>Klik menu Data, dan pada grup <strong><em>Analysis</em></strong> klik menu <strong><em>Data Analysis</em></strong>.</li>
<li>Pada kotak dialog <strong><em>Analysis</em></strong>, klik menu <strong><em>Histogram</em></strong>.</li>
<li>Klik tombol OK sampai tampil kotak dialog<strong><em> Histogram</em></strong>.</li>
<li>Masukkan data penjualan buku tersebut pada kolom <strong><em>Input</em></strong><strong><em> Range</em></strong>, dan abaikan isian <strong><em>Bin</em></strong><strong><em> Range</em></strong>.</li>
<li>Berikan tanda cek pada kotak cek <strong><em>Pareto</em></strong> (<strong><em>Sorted Histogram</em></strong>). <strong><em>Cummulative Percentage</em></strong>, dan <strong><em>Chart Output</em></strong>.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Grapich-End.jpg"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8985" height="302" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Grapich-End.jpg" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="417" /></a></li>
<li>Klik tombol <strong>OK</strong>, hasil proses pembuatan Histogram lihat gambar dibawah.<a href="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Histogram-Excel.jpg"><img alt="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Image" class="aligncenter size-full wp-image-8986" height="203" src="http://blog.fastncheap.com/wp-content/uploads/2011/05/Histogram-Excel.jpg" title="Mengenali Dasar Mudahnya Membuat Statistik Dengan Microsoft Excel. Picture" width="387" /></a></li>
</ol>Sekian dulu tutorial bermain statistik dengan Excel ini. Semoga bisa menjadi pembelajaran buat semua pengunjung setia blog fastncheap.<br />
Tambahan lainnya untuk stastik yang lebih deskriptif bisa di lihat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_deskriptif">http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_deskriptif</a> .<br />
<div class="postmeta2"><div class="fbcomments"><div class="fbcommentbox"><span></span></div></div></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-14471342884388131732011-09-18T22:55:00.001-07:002011-09-18T22:55:31.119-07:00Menyembunyikan File Rahasia kedalam GambarHallo udah lama nih gak nulis2 disini, maklum lagi sibuk2nya bengong nih <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://klikbelajar.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" /> <br />
Sekarang tu orang udah pada pinter2 yah ??<br />
kalo ada file2 yang berbau2 gimana gitu pasti langsung diklik kanan >> properties >> hidden,<br />
Cuma trik ini mah trik lama tinggal di view hidden file udah pada nongol lagi deh tuh file2 rahasia kita <img alt=":oops:" class="wp-smiley" src="http://klikbelajar.com/wp-includes/images/smilies/icon_redface.gif" /> <br />
Nih ada cara keren nih, jadi nanti file2 kita yang pribadi misalnya rekaman kita sama Aura kasih <img alt=":lol:" class="wp-smiley" src="http://klikbelajar.com/wp-includes/images/smilies/icon_lol.gif" /> <br />
kita umpetin dibalik sebuah gambar tapi sebelumnya pastikan bahwa komputer kita udah terinstall WinRar.<br />
(tau winrar kan ?? ituloh sodaranya winzip <img alt=":-)" class="wp-smiley" src="http://klikbelajar.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /> )<br />
<strong>Langkah 1 :</strong><br />
Kumpulkan file-file yang mau disembunyikan dan compress jadi satu dengan menggunakan Winrar.<br />
Misalkan beri nama <span style="color: blue;">filerahasia.rar</span><br />
<strong>Langkah 2 :</strong><br />
Siapkan sebuah file gambar (.jpg). << ekstensinya JPG yah<br />
Misalkan beri nama <span style="color: blue;">gambar.jpg</span><br />
<strong>Langkah 3 :</strong><br />
Letakkan kedua file tersebut ( File gambar.jpg dan filerahasia.rar )dalam sebuah directory yang sama.<br />
misalkan Drive c:<br />
<strong>Langkah 4 :</strong><br />
Buka command prompt (<em>start >> run >> [ketik] CMD</em>) dan ketikkan :<br />
c:\>copy /b <span style="color: red;">gambar.jpg+filerahasia.rar</span> <span style="color: blue;">hasil.jpg</span><br />
<strong>Langkah 5 :</strong><br />
Setelah itu akan tercipta sebuah file baru dengan nama <span style="color: blue;">hasil.jpg.</span><br />
Coba buka file <span style="color: blue;">hasil.jpg.</span><br />
Sekilas tidak akan ada bedanya dengan file gambar.jpg yang sebelumnya kecuali ukuran filenya yang bertambah besar.<br />
dan kita tetap bisa membuka file tersebut dengan Picture Editor atau Image Viewer<br />
Tidak ada tanda-tanda bahwa sebenarnya ada sebuah file rahasia didalamnya.<br />
<strong><br />
Langkah 6 :</strong><br />
Bagaimana cara membuka file rahasia nya?<br />
Klik kanan pada file <span style="color: blue;">hasil.jpg</span> lalu pilihlah [Open With] –> [Choose Program..]. Pilihlah WinRar lalu klik [OK].<br />
kita akan bisa melihat file rahasia dan bisa mengextract seperti biasanya.<br />
moga2 berguna <img alt=":arrow:" class="wp-smiley" src="http://klikbelajar.com/wp-includes/images/smilies/icon_arrow.gif" />Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-61749257880832396382011-09-18T22:24:00.000-07:002011-09-18T22:24:11.203-07:00Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia<div id="contentmiddle"> <div class="contenttitle"> <h1><a href="http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/pengertian-unsur-senyawa-dan-campuran-dalam-kimia/" rel="bookmark"></a></h1><div class="ratingdanview"><br />
</div></div><span style="color: green;"><strong>Lambang unsur</strong></span><br />
Setiap dalam suatu unsur pasti akan diberi lambang sesuai dengan aturan penulisan dalam internasional. Berikut ini adalah aturan penulisan dalam suatu unsur.<br />
a. Untuk lambang unsur yang hanya terdiri atas satu huruf, penulisannya itu<br />
menggunakan huruf kapital.<br />
Contoh seperti :<br />
<ul><li> Karbon dinotasikan C.</li>
<li> Unsur Hidrogen dinotasikan H.</li>
<li> Unsur Oksigen dinotasikan 0.</li>
</ul>b. Untuk lambang unsur yang terdiri dari dua huruf, penulisan huruf pertama<br />
menggunakan huruf kapital dan huruf kedua dengan mengunakan huruf kecil.<br />
Contohnya seperti :<br />
<ul><li> Unsur Natrium dinotasikan Na.</li>
<li> Unsur Kalsium dinotasikan Ca.</li>
</ul>Berikut ini lambang unsur logam dan nonlogam<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="173"> <div align="center"><strong>Unsur Logam</strong></div></td> <td colspan="2" valign="top" width="175"> <div align="center"><strong>Unsur Nonlogam</strong></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="173"> <div align="center"><strong>Nama Unsur Lambang</strong></div></td> <td colspan="2" valign="top" width="175"><strong>i </strong><strong>Nama Unsur Lambang</strong></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="173">Aluminium Al</td> <td colspan="2" valign="top" width="175">Argon Ar</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Antimon</td> <td valign="top" width="76">Sb</td> <td valign="top" width="96">Arsen</td> <td valign="top" width="79">As</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Barium</td> <td valign="top" width="76">Ba</td> <td valign="top" width="96">Belerang</td> <td valign="top" width="79">S</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Besi</td> <td valign="top" width="76">Fe</td> <td valign="top" width="96">Boron</td> <td valign="top" width="79">B</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Bismut</td> <td valign="top" width="76">Bi</td> <td valign="top" width="96">Bromin</td> <td valign="top" width="79">Br</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Emas</td> <td valign="top" width="76">Au</td> <td valign="top" width="96">Flourin</td> <td valign="top" width="79">F</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Kalium</td> <td valign="top" width="76">K</td> <td valign="top" width="96">Fosforus</td> <td valign="top" width="79">P</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Kalsium</td> <td valign="top" width="76">Ca</td> <td valign="top" width="96">Helium</td> <td valign="top" width="79">He</td> </tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="173">Kobalt Co</td> <td valign="top" width="96">Hidrogen</td> <td valign="top" width="79">H</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Kromium</td> <td valign="top" width="76">Cr</td> <td valign="top" width="96">lodin</td> <td valign="top" width="79">1</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Mangan</td> <td valign="top" width="76">Mn</td> <td valign="top" width="96">Karbon</td> <td valign="top" width="79">C</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Magnesium</td> <td valign="top" width="76">Mg</td> <td valign="top" width="96">Klorin</td> <td valign="top" width="79">CI</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Natrium</td> <td valign="top" width="76">Na</td> <td valign="top" width="96">Neon</td> <td valign="top" width="79">Ne</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Nikel</td> <td valign="top" width="76">Ni</td> <td valign="top" width="96">Nitrogen</td> <td valign="top" width="79">N</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Perak</td> <td valign="top" width="76">Ag</td> <td valign="top" width="96">Oksigen</td> <td valign="top" width="79">0</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Raksa</td> <td valign="top" width="76">Hg</td> <td valign="top" width="96">Silikon</td> <td valign="top" width="79">Si</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Seng</td> <td valign="top" width="76">Zn</td> <td valign="top" width="96">Kripton</td> <td valign="top" width="79"><strong>Kr</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Tembaga</td> <td valign="top" width="76">Cu</td> <td valign="top" width="96">Xenon</td> <td valign="top" width="79">X</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97"> <div align="center">Timah</div></td> <td valign="top" width="76">Sn</td> <td valign="top" width="96">Selenium</td> <td valign="top" width="79">Se</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="97">Timbal</td> <td valign="top" width="76">Pb</td> <td valign="top" width="96">Radon</td> <td valign="top" width="79">Rn</td> </tr>
</tbody> </table><strong><span style="color: green;">Tabel periodik unsur</span></strong><br />
<img alt="" src="http://i34.tinypic.com/11r86jt.jpg" width="540" /><br />
<br />
Untuk dapat dengan mudah mempelajari serta mengamati suatu unsur, dibuatlah sebuah table yang dinamakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur ini ialah suatu tabel yang menggambarkan tentang unsur-unsur yang ada dalam kimia yang dibuat dalam bentuk tabel. Unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya yang bersifat kimia unsur tersebut berubah-ubah secara beraturan di sepanjang tabel. Setiap unsur itu didaftarkan berdasarkan nomor atom serta lambang unsurnya. Dalam tabel periodik unsur, unsur dikelompokkan ke dalam golongan dan periode berdasarkan kesamaan sifat. <em>Golongan </em>dalam tabel periodik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan <em>periode </em>unsur disusun secara horizontal (dari kiri ke kanan).<br />
Definisi Senyawa<br />
Definisi dari Senyawa itu ialah suatu gabungan yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan tertentu dalam setiap molekulnya. Senyawa itu dapat dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia dari suatu senyawa dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Ada yang tau nggak rumus molekul dan rumus empires itu pa ???<br />
Kalua Rumus molekul itu adalah suatu molekul yang ada dalam rumus kimia yang menyatakan suatu jenis serta jumlah atom yang dapat menyusun zat. Sedangkan Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan suatu perbandingan terkecil atau jumlah dari atom-atom pembentuk senyawa. Contohnya seperti n-heksana memiliki rumus yang molekulnya terdiri dari CH3CH2CH2CH2CH2CH3, yang menyatakan bahwa senyawa ini pasti punya struktur rantai lurus yang terdri dari masing-masing 6 atom karbon, dan 14 atom hidrogen. Dengan rumus molekul tersebut maka dapat disimpulkan bahwa formula kimia heksana adalah C6H14, sedangkan rumus empirisnya adalah C3H7 yang menunjukkan rasio C:H sebesar 3 : 7.<br />
1. Sifat-sifat yang ada dalam senyawa<br />
senyawa itu ternyata mempunyai sifat-sifat tersendiri, berikut ini adalah sifat-sifat dari senyawa :<br />
a. Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses dari reaksi kimia<br />
b. Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tentu saja itu tetap.<br />
(hukum Proust)<br />
c. Senyawa itu nggak bakal bisa dipisahkan dengan<br />
komponen penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.<br />
d. Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.<br />
e. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda<br />
dengan unsur-unsur pembentuknya.perbandingan dua hidrogen<br />
dan satu oksigen<br />
2.. Penamaan dalam senyawa<br />
a. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur nonlogam<br />
Nama dalam suatu unsur logam menjadi nama depan atau boleh dikatakan dengan duluan dan unsur nonlogam menjadi nama belakang.<br />
Contoh:<br />
Unsur logam unsur nonlogam rumus kimia nama senyawa<br />
Magnesium oksigen MgO Magnesium oksida<br />
Kalium Brom KBr Kalsium Bromida<br />
b. Senyawa yang hanya terdiri dari unsur nonlogamnya saja<br />
Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam, nama belakangnya pasti akan diberi akhiran/cta.<br />
Apabila ada pasangan dalam suatu unsur yang bersenyawa lebih dari satu, maka penamaan senyawa<br />
tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya, yang dinyatakan dalam bahasa yunani sebagai berikut.<br />
1 = mono 6 = heksa<br />
2 = di 7 = hepta<br />
3 = tri 8 = okta<br />
4 = tetra 9 = nona<br />
5 = penta 10 = deka Contoh:<br />
CO = Karbon monoksida C02 = Karbon dioksida<br />
c. Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam<br />
Terdapat dua aturan dalam pemberian penamaan untuk senyawa yang, tersusun atas unsur hidrogen dan nonlogam, yaitu:<br />
1) Kata hidrogen itu dapat dijadikan nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama belakang dengan akhiran kata Ida.<br />
Contohny seperti HF = Hidrogen fluorida<br />
2) Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama unsur nonlogam<br />
sebagai nama belakang ditambah akhiran ida<br />
Contohnya seperti HF = Asam fluorida<br />
d. Senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan unsur hidrogen<br />
apabila dalam suatu unsur oksigen merupakan unsur kedua yang diikuti dengan unsur hidrogen maka penamaan senyawa dapat menggunakan suatu nama unsur logam sebagai nama depan. Kata hidroksida yang merupakan gabungan nama unsur hidrogen dan oksigen, sebagai nama belakangnya.<br />
Contoh: NaOH: Natrium hidroksida KOH: Kalium hidroksida<br />
C. Campuran<br />
Campuran merupakan suatu gabungan yang terjadi atas beberapa zat dengan perbandingannya yang tidak tetap dan tanpa melakukan reaksi kimia. Sifat asli dalam suatu zat pembentuk campuran yaitu ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain. Berdasarkan homogenitasnya, campuran itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut.<br />
1. Campuran homogen<br />
Campuran homogen ialah campuran yang tediri diantara dua zat atau lebih yang apabila partikel-partikel penyusunnya itu tidak bisa lagi dibedakan. Campuran homogen itu punya suatu bagian-bagian penyusun yang sama. Larutan merupakan campuran yang ada dalam suatu homogen. Oleh karenanya, campuran homogen itu kerap sekali disebut juga dengan larutan. Dalam larutan, zat itu dapat terlarut dan itu disebut dengan solute, sedangkan zat pelarut dinamkan solvent. Berikut ini adalah sifat dari larutan.<br />
a. dalam larutan itu Terdiri atas dua zat atau lebih yang setiap partikelnya itu penyusunnya menyebar dan merata di seluruh larutan.<br />
b. dalam larutan Ukuran partikel larutan itu kurang dari 10 nm.<br />
c. Setiap partikel penyusun larutan menyebar merata di seluruh larutan.<br />
<img alt="" height="237" src="http://i46.tinypic.com/2wdnbih.jpg" width="337" /><br />
2. Campuran heterogen meruakan Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Campuran Heterogen itu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagi beikut :<br />
a. Koloid<br />
Partikel-partikel yang ada dalam koloid hanya dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat jenis mikroskop yang dinamakan mikroskop ultra. Ukuran partikel yang terdapat dalam larutan kira-kira antara 10 sampai dengan 1000 nm. Partikelnya pun menyebar, tetapi nggak bisa mengendap, serta tidak dapat menghamburkan cahaya. Contohnya seperti susu, asap, kabut, agar-agar, kuningtelur dll.<br />
b. Suspensi<br />
Obat batuk cair merupakan contoh larutan heterogen (www. flickr.com)<br />
Partikel-partikel yang terdapat pada suspensi dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa. Ukuran partikelnya pun lebih besar yaitu kira-kira sampai 1.000 nm. Suspensi nggak bisa ditembus cahaya. Contohnya seperti minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.<br />
<img alt="" height="399" src="http://i49.tinypic.com/30dfb7p.jpg" width="428" /><br />
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi proses kelarutan dalam suatu zat.<br />
1. Suhu<br />
Suatu zat akan dapat semakin mudah terlarut dalam zat pelarut apabiila suhunya itu semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya suatu partikel-partiklel dalam suatu zat pada suhu yang lebih tinggi dan dapat bergerak lebih cepat sehingga kemungkinan dapat terjadinya suatu tumbukan yang lebih sering dan efektif. Ini membuat zat semakin mudah terlarut.<br />
2. Ukuran zat terlarut . *<br />
Secara umum, makin besar luas permukaan pada suatu zat maka pelarutannya pun akan makin lebih cepat. Hal ini dsebabkan karena dengan semakin besar luas permukaan suatu zat, berarti semakin banyak pula partikel yang bertumbukan dan akan mempercepat proses terbentuknya larutan.<br />
3. Volume dalam pelarut<br />
Volume pelarut ternyata dapat mempengaruhi proses kelarutanjuga lho…??? . Semakin banyak volume pelarut yang digunakan, maka akan makin cepat suatu zat akan melarut.<br />
4. Pengadukan<br />
Proses pengadukan dapat mempengaruhi suatu proses dalam kelarutan. Dengan adanya proses dalam pengadukan, pada suatu zat akan semakin lebih cepat terlarutnya dalam suatu pelarut.<br />
D. Pemisahan Campuran<br />
Berikut adalahcontoh pemisahan pada campuran :<br />
Proses industri yang melibatkan proses pemisahan, antara lain pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.<br />
1. Penyaringan atau lebih dikenal dengan filtrasi<br />
Dalam suatu proses Penyaringan dilakukannya berdasarkan perbedaan ukuran partikenyal. Dalam Proses penyaringan menggunakan suatu penyaring contohnyanya seperti kertas saring, sehingga partikel-partikel yang sangat kecil dapat melewati penyaring tersebut. Hasil penyaringan pada partikel-partikel disebut dengan filtrat, sedangkan partikel-partikel yang lebih besar dan tertahan pada kertas saring disebu dengan residu.<br />
2. Penyulingan (destilasi)<br />
Penyulingan ialah suatu teknik dalam suatu pemisahan campuran yang terjadi berdasarkan pada perbedaan suatu titik didih yang terdiri dari masing-masing komponen yang ada dalam suatu campuran. Proses pemisahan campuran ini dilakukan dengan caradengan cara penyulingan dilakukan dengan dua cara, yaitu yang pertama adalah dengan cara penguapan pengembunan. Campuran itu mula-mula dipanaskan sampai di atas titik didih zat yang akan dipisahkan. Karena titik didih zat yang akan dipisahkan lebih rendah dari titik didih campuran maka zat tersebut akan menguap lebih dahulu. Uap yang terbentu«: selanjutnya didinginkan sehingga menjadi cairan.<br />
<img alt="" height="307" src="http://i50.tinypic.com/2mmcubl.jpg" width="423" /><br />
3. Kristalisasi<br />
Zat padat itu nggak bakal dapat dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat dipisahkan dari larutan meialui proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk jika uap dari partikel yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam campuran, akan tetap berwujud cair.<br />
4. Sublimasi<br />
Sublimasi merupakan perubahan dari wujud zat padat menjadi gas, atau sebaliknya. Tetpai Untuk dapat dipisahkan melalui metode sublimasi ini zat terlarut harus dapat memiliki perbedaan titik didih yang ti’nggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat kemurniannya yang tinggi. Zat yang dapat menyublim, antara lain kapur barus, iodium, dan kafein.<br />
<img alt="" src="http://i49.tinypic.com/34sf2a0.jpg" /><br />
5. Kromatografi<br />
Kromatografi merupakan suatu tekniik dalam pemisahan suatu campuran dengan cara menguraikan partikel yang berwarna. Dalam campuran tersebut penguraian partikel tersebut berubah menjadi komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi biasa digunakan dalam industri makanan yang berguna untuk mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan.<br />
6. Ekstraksi<br />
Ekstraksi ialah pemisahan dalam suatu zat dari campurannya dengan cara melarutkan zat tersebut pada pelarut yang sesuai. Ekstraksi biasanya dilakukan pada industri teh botol.<br />
7. Adsorbsi<br />
Adsorbsi merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat sehingga zat tersebut dapat menempel pada permukaan absorben atau yang lebih dikenal dengan zat penyerap. Zat yang biasa digunakan sebagai penyerap itu seperti karbon aktif yang gunanya itu mampu menyerap gas, zat warna, dan bahkan mikroorganisme. Adsorbsi ini biasa dilakukan pada industri gula yang bertujuan untuk dapat memutihkan gula yang kotor.<br />
8. Penguapan<br />
Penguapan merupakan suatu teknik untuk dapat bisa memisahkan suatu campuran, dengan zat terlarut dalam campuran tersebut adalah zat padat dan pelarutnya adalah zat cair. Penguapan yang terjadi inidapat dilakukan dengan cara memanaskan larutan hingga suhu tertentu. Jika suatu larutan dipanaskan melebihi titik didih pelarutnya maka partikel pelarutanya pun akan semakin menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal.<br />
<span class="pdf24Plugin-lp"> <form action="http://doc2pdf.pdf24.org/wordpress.php" method="post" name="pdf24Form" style="display: inline; margin: 0px; padding: 0px;" target="pdf24PopWin"><input name="blogCharset" type="hidden" value="VVRGLTg=" /><input name="blogPosts" type="hidden" value="MQ==" /><input name="blogUrl" type="hidden" value="aHR0cDovL2tsaWtiZWxhamFyLmNvbQ==" /><input name="blogName" type="hidden" value="S2xpa0JlbGFqYXIuY29t" /><input name="blogValueEncoding" type="hidden" value="base64" /><input name="postTitle_0" type="hidden" value="UGVuZ2VydGlhbiB1bnN1ciwgc2VueWF3YSwgZGFuIGNhbXB1cmFuIGRhbGFtIGtpbWlh" /><input name="postLink_0" type="hidden" value="aHR0cDovL2tsaWtiZWxhamFyLmNvbS9wZWxhamFyYW4tc2Vrb2xhaC9wZWxhamFyYW4ta2ltaWEvcGVuZ2VydGlhbi11bnN1ci1zZW55YXdhLWRhbi1jYW1wdXJhbi1kYWxhbS1raW1pYS8=" /><input name="postAuthor_0" type="hidden" value="YWRpdA==" /><input name="postDateTime_0" type="hidden" value="MjAxMC0wNi0xOCAxNjowNjozOA==" /><input name="postContent_0" type="hidden" value="<span style="color: #008000;"><strong>Lambang unsur</strong></span>

Setiap dalam suatu unsur pasti akan diberi lambang sesuai dengan aturan penulisan dalam internasional. Berikut ini adalah aturan penulisan dalam suatu unsur.

a.     Untuk lambang unsur yang hanya terdiri atas satu huruf, penulisannya itu
menggunakan huruf kapital.

Contoh seperti :
<ul>
	<li> Karbon dinotasikan C.</li>
	<li> Unsur Hidrogen dinotasikan H.</li>
	<li> Unsur Oksigen dinotasikan 0.</li>
</ul>
b.     Untuk lambang unsur yang terdiri dari dua huruf, penulisan huruf pertama
menggunakan huruf kapital dan huruf kedua dengan mengunakan huruf kecil.
Contohnya seperti :
<ul>
	<li> Unsur Natrium dinotasikan Na.</li>
	<li> Unsur Kalsium dinotasikan Ca.</li>
</ul>
Berikut ini lambang unsur logam dan nonlogam
<table border="0" cellspacing="0" cellpadding="0">
<tbody>
<tr>
<td colspan="2" width="173" valign="top">
<p align="center"><strong>Unsur Logam</strong></p>
</td>
<td colspan="2" width="175" valign="top">
<p align="center"><strong>Unsur Nonlogam</strong></p>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" width="173" valign="top">
<p align="center"><strong>Nama Unsur       Lambang</strong></p>
</td>
<td colspan="2" width="175" valign="top"><strong>i </strong><strong>Nama Unsur       Lambang</strong></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" width="173" valign="top">Aluminium          Al</td>
<td colspan="2" width="175" valign="top">Argon                Ar</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Antimon</td>
<td width="76" valign="top">Sb</td>
<td width="96" valign="top">Arsen</td>
<td width="79" valign="top">As</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Barium</td>
<td width="76" valign="top">Ba</td>
<td width="96" valign="top">Belerang</td>
<td width="79" valign="top">S</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Besi</td>
<td width="76" valign="top">Fe</td>
<td width="96" valign="top">Boron</td>
<td width="79" valign="top">B</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Bismut</td>
<td width="76" valign="top">Bi</td>
<td width="96" valign="top">Bromin</td>
<td width="79" valign="top">Br</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Emas</td>
<td width="76" valign="top">Au</td>
<td width="96" valign="top">Flourin</td>
<td width="79" valign="top">F</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Kalium</td>
<td width="76" valign="top">K</td>
<td width="96" valign="top">Fosforus</td>
<td width="79" valign="top">P</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Kalsium</td>
<td width="76" valign="top">Ca</td>
<td width="96" valign="top">Helium</td>
<td width="79" valign="top">He</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" width="173" valign="top">Kobalt                Co</td>
<td width="96" valign="top">Hidrogen</td>
<td width="79" valign="top">H</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Kromium</td>
<td width="76" valign="top">Cr</td>
<td width="96" valign="top">lodin</td>
<td width="79" valign="top">1</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Mangan</td>
<td width="76" valign="top">Mn</td>
<td width="96" valign="top">Karbon</td>
<td width="79" valign="top">C</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Magnesium</td>
<td width="76" valign="top">Mg</td>
<td width="96" valign="top">Klorin</td>
<td width="79" valign="top">CI</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Natrium</td>
<td width="76" valign="top">Na</td>
<td width="96" valign="top">Neon</td>
<td width="79" valign="top">Ne</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Nikel</td>
<td width="76" valign="top">Ni</td>
<td width="96" valign="top">Nitrogen</td>
<td width="79" valign="top">N</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Perak</td>
<td width="76" valign="top">Ag</td>
<td width="96" valign="top">Oksigen</td>
<td width="79" valign="top">0</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Raksa</td>
<td width="76" valign="top">Hg</td>
<td width="96" valign="top">Silikon</td>
<td width="79" valign="top">Si</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Seng</td>
<td width="76" valign="top">Zn</td>
<td width="96" valign="top">Kripton</td>
<td width="79" valign="top"><strong>Kr</strong></td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Tembaga</td>
<td width="76" valign="top">Cu</td>
<td width="96" valign="top">Xenon</td>
<td width="79" valign="top">X</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">
<p align="center">Timah</p>
</td>
<td width="76" valign="top">Sn</td>
<td width="96" valign="top">Selenium</td>
<td width="79" valign="top">Se</td>
</tr>
<tr>
<td width="97" valign="top">Timbal</td>
<td width="76" valign="top">Pb</td>
<td width="96" valign="top">Radon</td>
<td width="79" valign="top">Rn</td>
</tr>
</tbody></table>
<strong><span style="color: #008000;">Tabel periodik unsur</span></strong>

<img src="http://i34.tinypic.com/11r86jt.jpg" alt="" width="540" />

<!--[if !mso]> <mce:style><!  v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} --> <!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal   0               false   false   false      EN-US   X-NONE   X-NONE                                                         MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--  --><!--[if gte mso 10]> <mce:style><!   /* Style Definitions */  table.MsoNormalTable 	{mso-style-name:"Table Normal"; 	mso-tstyle-rowband-size:0; 	mso-tstyle-colband-size:0; 	mso-style-noshow:yes; 	mso-style-priority:99; 	mso-style-qformat:yes; 	mso-style-parent:""; 	mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; 	mso-para-margin-top:0in; 	mso-para-margin-right:0in; 	mso-para-margin-bottom:10.0pt; 	mso-para-margin-left:0in; 	line-height:115%; 	mso-pagination:widow-orphan; 	font-size:11.0pt; 	font-family:"Calibri","sans-serif"; 	mso-ascii-font-family:Calibri; 	mso-ascii-theme-font:minor-latin; 	mso-hansi-font-family:Calibri; 	mso-hansi-theme-font:minor-latin;} --> <!--[endif]-->

Untuk dapat dengan mudah mempelajari serta mengamati suatu unsur, dibuatlah sebuah table yang dinamakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur ini ialah suatu tabel yang menggambarkan tentang unsur-unsur yang ada dalam kimia yang dibuat dalam bentuk tabel. Unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya yang bersifat kimia unsur tersebut berubah-ubah secara beraturan di sepanjang tabel. Setiap unsur itu didaftarkan berdasarkan nomor atom serta lambang unsurnya. Dalam tabel periodik unsur, unsur dikelompokkan ke dalam golongan dan periode berdasarkan kesamaan sifat. <em>Golongan </em>dalam tabel periodik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan <em>periode </em>unsur disusun secara horizontal (dari kiri ke kanan).

Definisi Senyawa
Definisi dari Senyawa itu ialah suatu gabungan yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan tertentu dalam setiap molekulnya. Senyawa itu dapat dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia dari suatu senyawa dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Ada yang tau nggak rumus molekul dan rumus empires itu pa ???
Kalua Rumus molekul itu adalah suatu molekul yang ada dalam rumus kimia yang menyatakan suatu jenis serta jumlah atom yang dapat menyusun zat. Sedangkan Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan suatu perbandingan terkecil atau jumlah dari atom-atom pembentuk senyawa. Contohnya seperti  n-heksana  memiliki  rumus  yang molekulnya  terdiri dari CH3CH2CH2CH2CH2CH3, yang menyatakan bahwa senyawa ini pasti punya struktur rantai lurus yang terdri dari masing-masing  6 atom karbon, dan 14 atom hidrogen. Dengan rumus molekul tersebut maka dapat disimpulkan bahwa formula kimia heksana adalah C6H14, sedangkan rumus empirisnya adalah C3H7 yang menunjukkan rasio C:H sebesar 3 : 7.
1.    Sifat-sifat yang ada dalam senyawa
senyawa itu ternyata mempunyai sifat-sifat tersendiri, berikut ini adalah sifat-sifat dari senyawa :
a.    Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses  dari reaksi kimia

b.    Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tentu saja itu tetap.
(hukum Proust)
c.    Senyawa itu nggak bakal bisa dipisahkan dengan
komponen penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.
d.    Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
e.    Mempunyai   sifat-sifat   tertentu   yang   berbeda
dengan unsur-unsur pembentuknya.perbandingan dua hidrogen
dan satu oksigen
2..    Penamaan dalam senyawa
a. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur nonlogam
Nama dalam suatu unsur logam menjadi nama depan atau boleh dikatakan dengan duluan dan unsur nonlogam menjadi nama belakang.
Contoh:
Unsur logam     unsur nonlogam      rumus kimia    nama senyawa
Magnesium            oksigen                   MgO             Magnesium oksida
Kalium                     Brom                       KBr               Kalsium Bromida
b. Senyawa yang hanya terdiri dari unsur nonlogamnya saja
Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam, nama belakangnya pasti akan diberi akhiran/cta.
Apabila ada pasangan dalam suatu unsur yang bersenyawa lebih dari satu, maka penamaan senyawa

tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya, yang dinyatakan dalam bahasa yunani sebagai berikut.
1    = mono     6 = heksa
2    = di           7 = hepta
3    = tri           8 = okta
4    = tetra       9 = nona
5    = penta     10 = deka Contoh:
CO = Karbon monoksida    C02 = Karbon dioksida
c. Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam
Terdapat dua aturan dalam pemberian penamaan untuk senyawa yang, tersusun atas unsur hidrogen dan nonlogam, yaitu:
1)    Kata hidrogen itu dapat dijadikan nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama belakang dengan akhiran kata Ida.
Contohny seperti  HF = Hidrogen fluorida
2)    Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama unsur nonlogam
sebagai nama belakang ditambah akhiran ida
Contohnya seperti HF = Asam fluorida
d. Senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan unsur hidrogen
apabila dalam suatu unsur oksigen merupakan unsur kedua yang diikuti dengan unsur hidrogen maka penamaan senyawa dapat menggunakan suatu  nama unsur logam sebagai nama depan. Kata hidroksida yang merupakan gabungan nama unsur hidrogen dan oksigen, sebagai nama belakangnya.
Contoh: NaOH: Natrium hidroksida KOH: Kalium hidroksida
C. Campuran
Campuran merupakan suatu gabungan yang terjadi atas beberapa zat dengan perbandingannya yang tidak tetap dan tanpa melakukan reaksi kimia. Sifat asli dalam suatu zat pembentuk campuran yaitu ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain. Berdasarkan homogenitasnya, campuran itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut.
1.    Campuran homogen
Campuran homogen ialah campuran yang tediri diantara dua zat atau lebih yang apabila partikel-partikel penyusunnya itu tidak bisa lagi dibedakan. Campuran homogen itu punya suatu bagian-bagian penyusun yang sama. Larutan merupakan campuran yang ada dalam suatu homogen. Oleh karenanya, campuran homogen itu kerap sekali disebut juga dengan larutan. Dalam larutan, zat itu dapat terlarut dan itu disebut dengan solute, sedangkan zat pelarut dinamkan solvent. Berikut ini adalah sifat dari larutan.
a.    dalam larutan itu Terdiri atas dua zat atau lebih yang setiap partikelnya itu  penyusunnya menyebar dan merata di seluruh larutan.
b.    dalam larutan Ukuran partikel larutan itu kurang dari 10 nm.
c.    Setiap partikel penyusun larutan menyebar merata di seluruh larutan.

<img src="http://i46.tinypic.com/2wdnbih.jpg" alt="" width="337" height="237" />

2. Campuran heterogen meruakan Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Campuran Heterogen itu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagi beikut :
a.    Koloid
Partikel-partikel yang ada dalam koloid hanya dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat jenis mikroskop yang dinamakan mikroskop ultra. Ukuran partikel yang terdapat dalam larutan kira-kira antara 10 sampai dengan 1000 nm. Partikelnya pun menyebar, tetapi nggak bisa mengendap, serta tidak dapat menghamburkan cahaya. Contohnya seperti susu, asap, kabut, agar-agar, kuningtelur dll.
b.    Suspensi
Obat batuk cair merupakan contoh larutan heterogen (www. flickr.com)
Partikel-partikel yang terdapat pada suspensi dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa. Ukuran partikelnya pun lebih besar yaitu kira-kira sampai 1.000 nm. Suspensi nggak bisa ditembus cahaya. Contohnya seperti minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

<img src="http://i49.tinypic.com/30dfb7p.jpg" alt="" width="428" height="399" />

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi proses kelarutan dalam suatu zat.
1.    Suhu
Suatu zat akan dapat semakin mudah terlarut dalam zat pelarut apabiila suhunya itu semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya suatu partikel-partiklel dalam suatu zat pada suhu yang lebih tinggi dan dapat bergerak lebih cepat sehingga kemungkinan dapat terjadinya suatu tumbukan yang lebih sering dan efektif. Ini membuat zat semakin mudah terlarut.
2.    Ukuran zat terlarut    . *
Secara umum, makin besar luas permukaan pada suatu zat maka pelarutannya pun akan makin lebih cepat. Hal ini dsebabkan karena dengan semakin besar luas permukaan suatu zat, berarti semakin banyak pula partikel yang bertumbukan dan akan mempercepat proses terbentuknya larutan.
3.    Volume  dalam pelarut
Volume pelarut ternyata dapat mempengaruhi proses kelarutanjuga lho…??? . Semakin banyak volume pelarut yang digunakan, maka akan makin cepat suatu zat akan melarut.
4.    Pengadukan
Proses pengadukan dapat mempengaruhi suatu proses dalam kelarutan. Dengan adanya proses dalam pengadukan, pada suatu zat akan semakin lebih cepat terlarutnya dalam suatu pelarut.

D. Pemisahan Campuran
Berikut adalahcontoh pemisahan pada campuran :
Proses industri yang melibatkan proses pemisahan, antara lain pengolahan minyak bumi, pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.

1.  Penyaringan atau lebih dikenal dengan filtrasi
Dalam suatu proses Penyaringan dilakukannya berdasarkan perbedaan ukuran partikenyal. Dalam Proses penyaringan menggunakan suatu penyaring contohnyanya seperti kertas saring, sehingga partikel-partikel yang sangat kecil dapat melewati penyaring tersebut. Hasil penyaringan pada partikel-partikel disebut dengan filtrat, sedangkan partikel-partikel yang lebih besar dan tertahan pada kertas saring disebu dengan residu.
2. Penyulingan (destilasi)
Penyulingan ialah suatu teknik dalam suatu pemisahan campuran yang terjadi berdasarkan pada perbedaan suatu titik didih yang terdiri dari masing-masing komponen yang ada dalam suatu campuran. Proses pemisahan campuran ini dilakukan dengan caradengan cara penyulingan dilakukan dengan dua cara, yaitu yang pertama adalah dengan cara penguapan pengembunan. Campuran itu mula-mula dipanaskan sampai di atas titik didih zat yang akan dipisahkan. Karena titik didih zat yang akan dipisahkan lebih rendah dari titik didih campuran maka zat tersebut akan menguap lebih dahulu. Uap yang terbentu«: selanjutnya didinginkan sehingga menjadi cairan.
<img src="http://i50.tinypic.com/2mmcubl.jpg" alt="" width="423" height="307" />
3. Kristalisasi
Zat padat itu nggak bakal dapat dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat dipisahkan dari larutan meialui proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk jika uap dari partikel yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam campuran, akan tetap berwujud cair.
4. Sublimasi
Sublimasi merupakan perubahan dari wujud zat padat menjadi gas, atau sebaliknya. Tetpai Untuk dapat dipisahkan melalui metode sublimasi ini  zat terlarut harus dapat memiliki perbedaan titik didih yang ti'nggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat kemurniannya yang tinggi. Zat yang dapat menyublim, antara lain kapur barus, iodium, dan kafein.
<img src="http://i49.tinypic.com/34sf2a0.jpg" alt="" />
5. Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu tekniik dalam pemisahan suatu campuran dengan cara menguraikan partikel yang berwarna. Dalam campuran tersebut penguraian partikel tersebut berubah menjadi komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi biasa digunakan dalam industri makanan yang berguna untuk mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan.
6. Ekstraksi
Ekstraksi ialah pemisahan dalam suatu zat dari campurannya dengan cara melarutkan zat tersebut pada pelarut yang sesuai. Ekstraksi biasanya dilakukan pada industri teh botol.
7. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat sehingga zat tersebut dapat menempel pada permukaan absorben atau yang lebih dikenal dengan zat penyerap. Zat yang biasa digunakan sebagai penyerap itu seperti karbon aktif yang gunanya itu mampu menyerap gas, zat warna, dan bahkan mikroorganisme. Adsorbsi ini biasa dilakukan pada industri gula yang bertujuan untuk dapat memutihkan gula yang kotor.
8. Penguapan
Penguapan merupakan suatu teknik untuk dapat bisa memisahkan suatu campuran, dengan zat terlarut dalam campuran tersebut adalah zat padat dan pelarutnya adalah zat cair. Penguapan yang terjadi inidapat dilakukan dengan cara memanaskan larutan hingga suhu tertentu. Jika suatu larutan dipanaskan melebihi titik didih pelarutnya maka partikel pelarutanya pun akan semakin menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal." /></form><span class="pdf24Plugin-lp-link"> </span></span></div><div id="contentmiddle"><span class="pdf24Plugin-lp"><span class="pdf24Plugin-lp-link">(maaf ni artikel saya copvas) di "http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-kimia/pengertian-unsur-senyawa-dan-campuran-dalam-kimia/"<br />
</span> </span> </div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-27775488115104018162011-09-15T19:00:00.001-07:002011-09-15T19:00:46.397-07:00Efek Fiberglass Bagi Kesehatan<h3 class="post-title"> <a href="http://caramembuatkapalfiber.blogspot.com/2009/01/efek-fiberglass-bagi-kesehatan.html"><br />
</a> </h3>Apakah fiberglass?<br />
<br />
<div align="justify">Fiberglass, kadang-kadang disebut benang kaca, adalah buatan manusia di mana serat-serat membentuk substansi seperti kaca. Fiberglass digunakan dalam berbagai keperluan, seperti memperkuat bahan plastik dalam olahraga mobil, body kapal dan perlengkapan kamar mandi ; sebagai isolasi dalam bangunan, stoves, kulkas dan furniture manufaktur tertentu dan produk tekstil, seperti jendela fiberglass drapes. Struktur dan ukuran serat kaca ini bervariasi. Serat yang lebih kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, yang diduga masuk ke dalam paru-paru, sedangkan yang lebih besar, partikel fiberglass dapat terlihat menyebabkan iritasi pada kulit, mata. hidung dan tenggorokan. </div>Siapa yang terkena?<br />
<div align="justify">Pekerja di dalam bangunan konstruksi dan pemeliharaan industri, terutama pekerja isolasi, beresiko terkena fiberglass. pekerja Fiberglass di industri manufaktur dan perbaikan body mobil , paru-paru pekerja mungkin dapat terkena bahaya dari fiberglass dan bahan kimia yang yang lainnya di tempat kerja. Menurut Pemerintah Federal, hampir 20.000 produk dibuat menggunakan fiberglass, dan sekitar 200.000 pekerja di Amerika Serikat yang terkena bahaya fiberglass itu. bekerja sendiri dirumah menggunakan fiberglass seperti memasang isolasi atau dalam proses melakukan perbaikan rumah juga beresiko. </div><br />
<div align="justify">Bagaimana kontak terhadap fiberglass terjadi?<br />
<br />
Pekerja menggunakan fiberglass mungkin terkena debu serat dari fiberglass itu sendiri dan berbagai bahan kimia yang terkait dengan penggunaan itu.<br />
<br />
Kontak langsung dengan bahan fiberglass atau terkena debu fiberglass di udara menyebabkan gatal kulit, mata, hidung dan tenggorokan. Ada kemungkinan bahwa serat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru atau saluran udara, atau meningkatkan kemungkinan mengembangkan kanker paru-paru. menghirup serat debu yang dapat mengganggu saluran pernapasan, sehingga batuk dan mengeluarkan lendir berlebihan, kondisi ini disebut sebagai bronkitis.<br />
<br />
Epoxy Resins adalah bahan kimia yang digunakan dalam pernis dan plastik, atau dikombinasikan dengan komponen lain untuk membentuk plastik.epoxy resin juga digunakan untuk memperkuat, mengeraskan, atau memberikan fleksibilitas untuk fiberglass. Breathing epoxy Resins dapat menyebabkan kesesakan dada, sesak nafas atau tersenggal. Kontak kulit dapat menyebabkan ruam/ alergi.<br />
<br />
Styrene adalah bagian dari resin polyester digunakan dengan fiberglass. menyebabkan iritasi pada mata dan hidung pada konsentrasi rendah; pada konsentrasi tinggi menyebabkan sakit kepala, pusing, dan kadang-kadang mual.<br />
</div><div align="justify">Acetone dan Mek (methyl ethyl Ketone) yang umum digunakan dalam larutan fiberglass lay-up dan spray-up. dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan. menghirup uapnya dapat menyebabkan kantuk, kesulitan bernapas, dan lebih serius kerusakan pada paru-paru dan sistem saraf. </div><br />
<div align="justify">Pencegahan dan Perlindungan<br />
<br />
Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena debu serat fiberglass dan bahan beracun yang sering digunakan sebagai campurannya.<br />
<br />
Adanya undang-undang undang-undang untuk melindungi pekerja dari bahaya dan resiko pekerjaan. The Occupational Safetyand Health Administration (OSHA), melalui Standar Komunikasi Bahaya, mengharuskan memberi penerangan pada pekerja tentang bahaya pekerjaan mereka . Banyak negara yang telah memeberi penerangan terhadap pekerjanya dan masyarakat pada umunya tentang undang undang ini.<br />
<br />
Lingkungan kerja yang cukup ventilasi adalah sangat penting. Pengusaha harus memberikan pencuci pakaian kerja atau fasilitas khusus untuk mencuci pakaian. Fasilitas cuci dan shower harus dibuat tersedia bagi para pekerja untuk membersihan pakaian kerja sebelum digunakan. penghisap debu , penyempot debu dan prosedur penyapu (sweeping) basah dapat membantu dalam mengurangi debu yang disebabkan oleh fiberglass. Sweeping kering atau jenis lainnya , membersihkan debu yang dapat menyebarkan debu fiberglass ke udara harus dihindari. Informasi tentang sistem ventilasi efektif untuk menghilangkan debu tersedia dari negara dan federal Occupational Keselamatan dan Kesehatan Agen, Dewan Keamanan Nasional, dan Pemerintah Amerika Konferensi Industri Hygienists dalam Industri ventilasi Manual.<br />
</div><div align="justify">Pakaian pelindung dan peralatan sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya dapat membantu mencegah masalah kulit dengan mengurangi kontak langsung dengan serat kaca. Masker debu dapat membantu mencegah atau mengurangi penghirupan partikel kecil dari fiberglass. kacamata yang sesuai dan digunakan dengan benar dapat mencegah iritasi mata. gunakan Respirators (alat pernapasan) jika perlu, untuk mengurangi kontak dari debu serat dan bahan kimia. Respirator dipilih berdasarkan pada ukuran dan konsentrasi dari partikel fiberglass . Informasi tentang peralatan perlindungan efektif tersedia di negara dan federal Occupational Keselamatan dan Kesehatan Agen, Dewan Keamanan Nasional, dan Pemerintah Amerika Konferensi Industri Hygienists' Industri ventilasi Manual.</div><div align="justify">Pekerja harus membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan dan menjaga makanan dari tempat kerja. Makan, minum dan permen karet di tempat kerja harus dihindari. dalam menggunakan bahan kimia dengan fiberglass, baca dan ikuti petunjuk/ instruksi dari pabriknya untuk mengurangi bahaya dari bahan- bahan kimia tersebut . waspadalah ! apabila muncul efek pada pernapasan pada saat bekerja. seperti sesak dada, tersenggal, batuk berat atau batuk yang tidak berhenti. jika kondisi ini muncul, pergilah ke dokter. Merokok rokok atau ganja dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru cepat berkembang jika ditambah dengan kontak pada fiberglass dan bahan kimia yang menyertainya.</div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-56794678906478968432011-09-15T18:22:00.000-07:002011-09-15T18:22:24.079-07:00Belajar bikin fiberglass yuk!<h2 class="title"><a href="http://kumbangjantan.wordpress.com/2009/05/01/belajar-bikin-fiberglass-yuk/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Belajar bikin fiberglass yuk!"><br />
</a></h2><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_220" style="width: 460px;"><img alt="street fighter custom karya Win's Paddock" class="size-full wp-image-220" height="338" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/streetfighter-wins-paddock.jpg?w=450&h=338" title="streetfighter-wins-paddock" width="450" /><div class="wp-caption-text"><u>Maaf nech sebelum nya saya cuman copy ni artikel dari saudara Fikri RAhmaniar.. soalnya gw tertarik neh liat artikel. gw takut lupa makanya gw copy z nich artikel..klw mau aslinya ni link nya...(http://kumbangjantan.wordpress.com/2009/05/01/belajar-bikin-fiberglass-yuk/) </u></div><div class="wp-caption-text"><br />
</div><div class="wp-caption-text">street fighter custom fiberglass karya Win's Paddock</div></div><div class="MsoNormal"><a href="http://kumbangjantan.wordpress.com/2009/05/01/belajar-bikin-fiberglass-yuk/">Belajar Bikin Fiberglass</a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Siapa pengen punya motor impian dengan desain body sesuai idaman kita? Atau pengen mewujudkan ide-ide liar bentuk body motor? Bisa aja semua itu diwujudkan… Bikin aja body motor hand made berbahan fiberglass. </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span id="more-221"></span></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Trus gimana bikinnya donk? Tenang.. tenang… Aku bakal ceritain pengalamanku belajar bikin body motor handmade dari fiberglass. Pengalaman ini aku dapet waktu liburan semester 4 kira-kira 8 bulan lalu lebih spesifik lagi bulan Juli sampe Agustus.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebelum liburan emang udah kurencanain libur 2 bulan lebih itu bakal kuiisi buat modif motor, salah satu rentetan modif itu ya coba-coba bikin body dari fiberglass. Sebelum liburpun aku udah mencari-cari referensi dari berbagai sumber baik dari tumpukan ratusan edisi tabloid koleksiku, antara lain Motor P</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">lus, Oto</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">tren, Otoplus, maupun dari ubek-ubek internet. Mulai dari cari tau bahan-bahannya, cara mengaplikasikannya, gimana bikin cetakannya, sampai dimana tempat beli bahan-bahannya di sekitar daerahku.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tibalah waktu buat liburan. Sesuai rencana bakal ngerjain proyek ini di kampong halaman. Setelah dapet info dimana tempat belinya langsung menuju TKP buat beli bahan-bahannya. Belanja ini itu ternyata cuma abis dikit sekitar 100 ribuan. Buat bahan-bahan yang aku pake yaitu:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Resin. Ini buat bahan utamanya, ibarat bikin beton resin itu kayak semennya. Berbentuk cair warna merah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mat. Kalo yang ini yang bentuknya serat-serat putih itu loh…</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span>3.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Katalis. Ini bahan campuran resin yang berfungsi memperkeras resin.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span>4.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Talk. Tugasnya ngebikin hasil akhir lebih keras dan kaku.</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_223" style="width: 460px;"><img alt="bahannya resin, katalis, talk sama mat" class="size-full wp-image-223" height="337" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/bahan-fiberglass.jpg?w=450&h=337" title="bahan fiberglass" width="450" /><div class="wp-caption-text">bahannya resin, katalis, talk sama mat</div></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bahan-bahan di atas bisa didapetin di toko kimia. Khusus di Purwokerto aku dapet di toko kimia C-Jaya Q-mia di daerah Kombas. Buat kota lain silahkan keliling kota deh buat nemuin tuh toko kimia.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Langkah pertama adalah nentuin apa yang mau kita bikin dengan fiberglass. Ya iyalah harus tau kita mau bikin apa! Maksudnya kita bikin dulu cetakan body yang bakal kita bikin. Sebelum bikin cetakan, harus udah ditentuin model yang kita mau. Model itu bias dari kreasi sendiri atau niru model motor yang udah ada. Kalo mau lebih sip dari model yang kita mau bisa dibikin dulu model 3D-nya pake software macam Lightwave atau 3Dsmax trus diolah biar bisa di-print out hasilnya jadi bikin cetakan tinggal dibikin dari kertas yang udah dibikin dari model 3D tadi.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tapi berhubung aku gaptek, gak pake 3D-3D-an, manual aja deh! Bermodal imajinasi ngebayangin <a href="http://kumbangjantan.wordpress.com/2009/04/18/koleksi-foto-editan-yang-udah-lapuk/">motor-motor impian</a> langsung sambil ngegunting-gunting kertas karton dan disambung-sambung pake selotip. Cermati kesimetrisan kanan-kiri, liat lagi kanan kiri kalo masih ada yang aneh terpaksa dibongkar lagi sampe bener-bener nemu hasil paling oke. Kalo belum nemu juga yang paling oke dan simetris ya…diulang lagi aja!</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_224" style="width: 310px;"><img alt="bikin cetakan dari kertas karton" class="size-medium wp-image-224" height="225" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/cetakan-fiber-1.jpg?w=300&h=225" title="cetakan-fiber-1" width="300" /><div class="wp-caption-text">bikin cetakan dari kertas karton</div></div><img alt="cetakan-fiberglass-2" class="aligncenter size-medium wp-image-225" height="225" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/cetakan-fiberglass-2.jpg?w=300&h=225" title="cetakan-fiberglass-2" width="300" /><br />
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_228" style="width: 310px;"><img alt="cetakan-fiberglass-4" class="size-medium wp-image-228" height="225" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/cetakan-fiberglass-4.jpg?w=300&h=225" title="cetakan-fiberglass-4" width="300" /><div class="wp-caption-text">gimana udah oke belum modelnya?</div></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_229" style="width: 310px;"><img alt="tampak belakang tuh" class="size-medium wp-image-229" height="225" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/cetakan-fiberglass-6.jpg?w=300&h=225" title="cetakan-fiberglass-6" width="300" /><div class="wp-caption-text">tampak belakang tuh</div></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah cetakan terbentuk, langsung ke proses eksekusi. Tutupin bagian motor yang sekiranya bakal ketetsan resin pake kertas bekas. Bahaya nih kalo sampe nempel ke bagian motor lain bakalan susah banget diilangin bahkan mesti digerinda loh! Makanya mesti ati-ati banget biar tetep aman…</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_226" style="width: 310px;"><img alt="campuran buat bikin adonannya" class="size-medium wp-image-226" height="196" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/bikin-fiberglass.jpg?w=300&h=196" title="bikin-fiberglass" width="300" /><div class="wp-caption-text">campuran buat bikin adonannya</div></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kalo udah, siapin bahan-bahan yang tadi udah disebutin ditambah alat-alat pendukung lain kayak kuas, gelas air mineral, pengaduk, dan kalo perlu sarung tangan buat ngehindarin gatelnya mat fiber. Racik bahan-bahan itu. Komposisinya setengah gelas resin ditambah talk kira-kira perbandingan 1:1. Diaduk-aduk trus ditambahin lagi katalis sekitar 10-12 tetes. Jangan kebanyakan katalis karena bisa kecepetan kerasny tuh adonan. Aduk lagi deh ampe rata.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mari membuat lapisan pertama. Pastikan permukaan bersih. Kalo perlu bisa ditambahin/dilapisin Mirror Glaze Mold Release biar ntar gampang dilepasnya tuh cetakan. Tapi kalo gak pun its okay…</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Olesin adonan “bubur” tadi pake kuas di cetakan body. Kamu punya waktu kira-kira 30 menit sebelum adonan itu keras. Tapi nyante ajayang penting rapi dan rata. Setelah 1 lapis selesai, biarin dulu 10 menit sampe agak kering dikit terus ditempelelin tuh matnya cukup 1 lapis tiap bagian. Setelah semua dilapisin mat, olesin lagi pake adonan resin tadi. Tunggu 1 lapisan ini agak kering.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Buat lapisan kedua dan seterusnya adonan yang dipake cukup resin + katalis aja karena kalo pake talk lagi, hasil akhirnya bakal terlalu berat. Lagian Lapisan pertama yang pake talk itu udah cukup buat semacam “pondasi”. Nah karena udah ada pondasinya, lapisan berikut cukup dilapis batu bata dan semen, eh maksudnya mat dan resin+katalis. Buat komposisi tetep sama, setengah gelas resin ditambah 10-12 tetes katalis.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Langsung aja lapisan kedua dibikin. Tampelin mat merata ke semua sisi. Olesin lagi pake adonan resin+katalis sampe merata. Kita bisa bikin sampai kira-kira 3 lapis mat. Gak terlalu tebal tapi udah cukup kuat. Tunggu sampai semua bener-bener kering sekitar 6-8 jam. Lalu pisahin dari cetakan deh. Gimana hasilnya?</span></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_227" style="width: 310px;"><img alt="udah jadi tinggal finishing..." class="size-medium wp-image-227" height="235" src="http://kumbangjantan.files.wordpress.com/2009/05/fiberglass-jadi.jpg?w=300&h=235" title="fiberglass-jadi" width="300" /><div class="wp-caption-text">udah jadi tinggal finishing...</div></div><div class="MsoNormal"> </div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah body kreasi dipisahin dari cetakan, udah kebentuk tuh body motor keren. Tapi masih kasar kan? Perlu dialusin pake gerinda atau amplas kasar. Tapi perlu diinget kalo pake gerinda mesti ati-ati banget jangan sampe kebanyakan dikikis sampe ngerubah bentuknya atau malah sampe bolong! Jadi tetep ati-ati ya yang penting rapi gak usah keburu-buru. Setelah itu bisa didempul trus di-epoxy dan dicat dah…</span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kalo hasil kreasi yang kubuat, hasilnya gak ancur-ancur banget lah buat proyek nekat pertama. Tapi ada banyak kekurangan antara lain yang paling parah adalah KURANG SIMETRIS! Selain itu juga aku kebanyakan pake talk jadi hasilnya sangat amat berat padahal cuma pake 2 lapis mat loh… Dan sayangnya waktu liburanku keburu abis<span> </span>dan mesti buru-buru balik ke Jogja jadi motor harus dibalikin lagi kayak sedia kala. Dan…. proyek ini dinyatakan ditunda! Kalo aku punya waktu luang lama lagi pengen banget ngelanjutin proyek ini lagi tapi gak tau deh dapet liburan panjang lagi kapan kayaknya kuliah udah makin sibuka aja.</span></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-87795187561201871962011-09-12T19:26:00.000-07:002011-09-12T19:26:04.837-07:00Hal - Hal Lainnya<div align="center"><b><span style="font-size: x-large;"><br />
</span></b></div><div align="center"><img border="0" height="35" src="http://miketigabelas.webs.com/images/gambar3.gif" width="200" /></div><br />
<b>Mengenai baterai :</b><br />
<img align="left" border="0" height="100" src="http://miketigabelas.webs.com/images/image_tech_nicd.gif" width="150" />Baterai yang digunakan pada umumnya adalah jenis Ni-Cd atupun jenis NiMH. Adapun keuntungannya menggunakan NiMH adalah, tidak adanya "memory efek" yang timbul, jika baterai di isi sebelum isinya benar-benar habis (min 0,8 V per baterai), hal ini akan berakibat buruk pada baterai, dan lama kelamaan tenaga bateraipun akan berkurang. NiMH mempunyai kelemahan, bahwa baterai jenis ini harus selalu dalam kondisi terisi, terutama jika mau disimpan untuk agak lama (5, 6, 7 bulan...atau lebih), dan pada umumnya tidak mempunyai tegangan yang konstan, pada saat baterai tersebut dibebani/dipakai. Khusus untuk helikopter saya anjurkan dengan kapasitas minimum 2000 mAh (biasanya paling sedikit dengan 7 baterai), agar putaran mesin dapat lebih konstan. Baterai-baterai ini dengan penggunaan yang "normal" dapat bertahan hingga 500 kali pengisian. Adapun pengisian baterai yang paling "aman" adalah dengan 0,1C (C=kapasitas baterai) selama 12 samapai 14 jam. Pengisian dengan 0,5C atau bahkan 1C dan 2C hanya dapat dilakukan pada baterai-baterai tertentu yang mengijinkan sistem "quick-charge".<br />
<img align="left" border="0" height="145" src="http://miketigabelas.webs.com/images/battverbun.jpg" width="203" />Baterai yang akan kita gunakan, dapat kita rakit sendiri. Adapun keuntungannya adalah, bahwa kita dapat memilih baterai sesuai dengan arus dan jumlah tegangan yang diinginkan. Untuk RC flight biasanya diperlukan baterai dengan min 1500mAh 7,2V sedangkan untuk RC heli diperlukan min 1800mAh 8,4V. <div align="left"> </div><div style="height: 15px; margin-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-weight: bold;">Tetang Lithium Baterai (updated on February 2009):</span></div><div style="text-align: left;"><img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Li.jpg" style="float: left; height: 171px; width: 229px;" /> Tidak dapat dihindari lagi bahwa "Lithium" baterai akan menjadi "favorit" terutama untuk para penggemar model electric-RC sekarang ini, karena ukurannya lebih kecil, beratnya lebih ringan dan kapasitasnya lebih tinggi dari pada baterai tipe NiCd/NiMH. Karakteristik kimia dari baterai tipe ini sangat berbeda dengan tipe baterai yang kita kenal sebelumnya oleh sebab itu penanganannyapun cukup berbeda. Saya akan coba jelaskan sedikit (terutama kepada rekan2 pemula) mengenai baterai tipe Lithium ini;</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><br />
<div style="text-align: left;">Ada 3 jenis baterai Lithium sekarang ini yang kita kenal dipasaran :</div><ul><li>Tipe LiLo = Maximal 4.1V/cell, dan "Cut-Off" level 2.5V/cell, Voltage Level = 3.6/cell</li>
<li>Tipe LiPo = Maximal 4.2V/cell, dan "Cut-Off" level 3.0V/cell, Voltage Level = 3.7/cell</li>
<li>Tipe LiFe = Maximal 3.6V/cell, dan "Cut-Off" level 2.0V/cell, Voltage Level = 3.3/cell</li>
</ul>Yang paling umum digunakan untuk rc-model adalah tipe LiPo (standar tahun 2009) sedangkan "simple" charger yang tersedia umumnya hanya untuk charging baterai tipe LiPo, kecuali beberpa tipe computerized charger yang salah satunya adalah <a href="http://miketigabelas.webs.com/bantam.html">e-Station BC6</a> dari BANTAM dapat digunakan untuk charging ketiga baterai Lithium tersebut diatas. Penanganan baterai jenis LiPo pada umumnya adalah harus <span style="font-weight: bold;">sangat hati-hati!!! </span>Jika kita berniat hanya mau coba2 saja dengan baterai ini ataupun tidak mau memperhatikan jenis chargernya (mau coba2 menggunakan charger biasa), maka sebaiknya kita tidak mencoba untuk menggunakan baterai tipe ini. Arus yang terlalu besar dapat mengakibatkan baterai <span style="font-weight: bold;">"meledak"</span>, hubungan pendek akan langsung merusak baterai, demikian pula dengan tegangan yang terlalu rendah (dibawah 3V pada jenis LiPo)pada saat "discharge". Charging LiPo harus selalu menggunakan charger spesial untuk LiPo dan tidak boleh menggunakan charger yang lain. Perhatikan jika kita membeli charger terpisah dengan baterainya, apakah charger tsb bisa di "set" untuk berbagai macam Lithium baterai, dalam hal ini perlu di set untuk LiPo bahwa tegangan maximum yang diperbolehkan adalah 4.2V/cel!! Perhatikan pada saat mulai charging, apakah jumlah baterai sesuai dengan setting pada charger yang telah ditentukan sebelumnya, <span style="font-weight: bold;">(ini sangat penting!!)</span>.<span style="font-weight: bold;"> </span>Mungkin rekan2 agak sedikit bingung mengenai kabel baterai jenis Li, karena adanya kabel tambahan selain kabel positif dan negatifnya. Kabel ini kita sebut "balance-cable" yang terhubung dengan masing2 cel di setiap paket baterainya. Hubungkan senantiasa "balance" kabel dengan charger yang mempunyai kemampuan untuk "balance-charger". Perlu diperhatikan disini bahwa "balancing" pada jenis Lithium baterai sebenarnya adalah merupakan <span style="font-weight: bold;">keharusan</span>, karena jika ada salah satu cel yang rusak pada paket baterai dan tidak terdeteksi, kondisi baterai menjadi tidak optimal dan proses charger berikutnya dapat merusak lebih banyak lagi baterai (paket baterai juga bisa <span style="font-weight: bold;">"meledak"</span> walaupun charger sudah di set sesuai dengan jumlah cel dalam satu paketnya). Jadi selalu gunakan "balancer" jika memang charger anda tipe charger LiPo biasa (balancer tidak terintegrasi di dalam charger). Namun saya sarankan lebih baik untuk membeli "balance-charger" saja untuk lebih memudahkannya (two in one).<br />
<br />
<img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/bantam8.jpg" style="float: left; height: 150px; width: 226px;" /> Contoh hubungan baterai ke charger : + baterai ke + charger, - baterai ke - charger, dan balance connector. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada saat charging:<br />
<ul><li>Untuk selalu mengawasi proses charging Lithium baterai dan charging process tidak boleh ditinggalkan begitu saja (contoh, charge dari malam hari ke pagi dan kita tinggal tidur). Ini karena proses charging Lithium lebih "sensitif" dan harus lebih "dikontrol". </li>
<li>Selalu menggunakan alas untuk charger yang <span style="font-weight: bold;">tidak mudah terbakar</span>, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. </li>
<li>Sebaiknya baterai tidak di charge melebihi "1C", kecuali memang diperbolehkan oleh pabrik pembuatanya (lihat lagi spesifikasi baterai). Saya pribadi lebih senang dengan 1/2C atau bahkan 1/4C untuk memperpanjang umur baterai.</li>
<li>Jika pada saat charging paket baterai menjadi "kembung", secepatnya matikan charger, letakkan baterai di area yang aman (luar ruangan), tunggu beberapa jam (~2jam), lalu "discharge" baterai tersebut (bisa menggunakan lampu dengan tegangan yang sesuai, sampai lampu benar2 mati) dan buanglah paket baterai tersebut (jangan digunakan lagi).</li>
<li>Jika rc-model pesawat yang menggunakan Lithium baterai jatuh, keluarkan baterai perlahan-lahan dari tempatnya, cek kondisi baterai, lalu diamkan beberapa menit (~20min) sebelum disimpan. Ini dilakukan karena bisa saja ada "short" ketika baterai terbentur dengan keras.</li>
<li>Charge baterai tipe ini selalu di area yang terbuka dan cukup ventilasinya.</li>
</ul>Sama sepeeti model baterai NiCd/NiMH, "C" pada Lithium baterai juga menggambarkan kapasitas baterai tersebut. Jika sebuah paket baterai Li mempunyai kapasitas 2200 mAh, maka baterai tersebut secara teoritis dapat memberikan kapasitas sebesar 2200mA selama satu jam (=1C) ataupun 4400mA selama setengah jam (=2C)...dst. Lithium baterai mempunyai keterbatasan besarnya arus yang dapat dihasilkan tergantung dari kapasitanya. Oleh karena itu Lipo dapat di hubungkan secara "paralel" untuk meningkatkan kapasitas paket baterainya. Jika kita menghubungkan 2 cell baterai 2000mAh secara paralel, maka praktis kapasitas baterai menjadi 2C (4000mAh) dengan tegangan yang sama (tidak berubah). Dengan kondisi ini jika kita melakukan "discharge 2C" pada paket sebelumnya hanya didapakan 4000mAh, sedangkan pada paket paralel kita mendapatkan 8000mAh. Dengan ini maka paket Lithium baterai juga menggunakan simbol <span style="font-weight: bold;">"SxPx"</span> yang artinya berapa cel disusun secara <span style="font-weight: bold;">"seri"</span> dan berapa disusun secara <span style="font-weight: bold;">"paralel"</span>. Jadi jika kita melihat indikas "3S4P" dan 2100 mAh setiap cell/ baterai artinya ada 12 cell baterai pada paket tersebut dengan tegangan sebesar 3S (karena susuan seri adalah yang selalu menentukan jumlah tegangan baterai). Jika paket baterai mempunyai kemampuan maximum "discharge" 6C, maka nominal voltage baterai adalah 11.1V (3 x 3.7V) dan maximum "discharge" rate-nya adalah 50.4Ah (2100mAh x 6 x 4). Note : Voltage level/ standar tegangan untuk LiPo adalah 3.7V.<br />
<br />
<div align="left"><b>Radio Pemancar (Transmitter):</b> </div><div align="left"><img align="left" border="0" height="319" src="http://miketigabelas.webs.com/images/fernstver.jpg" width="406" />Berbagai macam jenis transmitter yang dapat digunakan untuk model RC. Paling kiri adalah type Tx yang pada umumnya hanya digunakan untuk model RC car. Harap diingat, ketika sedang menerbangkan model RC, frekuensi yang digunakan harus <i>kosong! </i>(tidak digunakan oleh penerbang lain). "Modul" frekuensi dari setiap transmitter harus dapat ditukar sesuai dengan frekuensi yang kita inginkan. </div><div align="left"> </div><div align="left"> </div><div align="left"> </div><div align="left"> </div><div align="left">Disini saya berbicara khusus untuk model yang bertenaga baterai, untuk pesawat, minimum diperlukan 3 kanal, sedangkan untuk heli sebaiknya minimum 5 kanal. </div><div align="left"> Adapun kanal tersebut diperlukan untuk kedua model sbb : </div><ul><li> <div align="left">Pesawat : ch1 Speedcontrol, ch2 Rudder, ch3 Elevator (jika ada extra kanal tentunya dapat ditambahkan dengan ch4 Aeleron, ch5 Flap, ch6 Roda pesawat....dll) </div></li>
<li> <div align="left">Helikopter : ch1 Speedcontrol, ch2 Kemudi depan, ch3 Kemudi samping, ch4 Tailrotor, tentunya yang ini dengan option "fix-pitch". (Disarankan untuk heli, minimum menggunakan radio 5 kanal, sehingga ada tambahan ch5 Collective Pitch). </div></li>
</ul><div align="left"><img align="left" border="0" height="237" src="http://miketigabelas.webs.com/images/fligendever.jpg" width="364" />Sebelum servo maupun receiver dipasang didalam RC model, ada baiknya dilakukan "test" dahulu, apakah semua bagian berfungsi dengan baik. Seperti gambar disamping ini, servo, receiver dan baterai dihubungkan, dan sekarang kita coba gerakkan stick transmitter. Servo harus bergerak sesuai dengan arah maupun jauhnya gerakan stick Tx dari posisi netral/tengah.</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"> </div><div align="left">Terutama untuk helikopter sebaiknya menggunakan radio/transmitter yang menggunakan sistem komputer, sehingga fasilitas revo-mix, dual-rate, servo-trimming, autorotation, Idle-Up (dan masih ada beberapa option lagi) bisa diatur secara tepat. Penting bagi pemula adanya extra option variable gas & pitch sehingga heli dapat lebih mudah untuk "hover".Beberapa option yang utama (karena cukup banyak dan tergantung dari kemampuan transmitternya), saya akan jelaskan disini. </div><div align="left">Pesawat :</div><ol><li> <div align="left">Dual Rate : posisi "lengan" servo dapat di set ke sudut tertentu dengan menggunakan extra switch </div></li>
<li> <div align="left">Servo-Trimming : posisi "lengan" servo dapat di set ke posisi netral dengan parameter transmitternya </div></li>
<li> <div align="left">Flaps : posisi aeleron dapat di set sehingga gerakannya <u>searah</u> (dapat digunakan untuk "soft-landing" pesawat) </div></li>
</ol><div align="left">Helikopter : (seperti yang option pesawat tanpa flaps, plus...)</div><ol><li> <div align="left">Revo-Mix : menyesuaikan perputaran baling-baling utama dengan baling-baling ekor, sehingga membantu heli untuk tidak berputar ketika "hover" </div></li>
<li> <div align="left">Autorotation : kemampuan baling-baling untuk berputar terus ketika motor dalam kondisi "off " (dapat dugunakan untuk "soft" maupun "emergency" landing). </div></li>
<li> <div align="left">Idle-Up : kemampuan untuk men-"set" motor pada "rpm " tertentu (konstan). </div></li>
</ol><div align="left"><b>Center of Gravity (CG =Titik Berat) :</b></div><div align="left"><img border="0" height="195" src="http://miketigabelas.webs.com/images/baling.jpg" width="260" /> Beberapa contoh baling-baling untuk "Electric-Heli"</div><div align="left">Baling-baling utama helikopter, perlu di kontrol CG-nya sebelum boleh berputar pada kecepatan tinggi. Tanpa setting CG yang benar, heli akan mengalami vibrasi, dan pengendalian akan sangat sulit sekali. Adapun cara pengontrolan CG adalah :</div><ul><li> <div align="left">Gunakan sebuah penggaris yang didirikan, lalu letakkan salah satu balingnya, dan setelah "balance" beri tanda. Lakukan pada baling-baling kedua, lalu beri tanda juga. Dan sekarang bandingkan tanda tersebut. jika ternyata lokasinya tidak sama (> 1mm), maka yang letak CG-nya lebih luar adalah yang benar. Lekatkan sticker pada baling yang CG nya agak kedalam, sampai persis kedua CG tersebut sama, artinya mereka sudah "Dynamic-Balance". </div></li>
<li> <div align="left">Kedua baling-baling lalu ujungnya di isolasi (dengan "tape"), sekarang letak pertemuan mereka diletakkan di atas penggaris, tidak boleh berat sebelah, jika ternyata salah satu baling lebih ringan, maka perlu diberi sticker pada baling tersebut,<i> tepat di CGnya. </i>Sekarang mereka juga "Static-Balance". </div></li>
</ul><div align="left">Heli hanya boleh terbang, jika sudut pitch telah di "set", dan dinamik, serta statik keseimbangan telah dicapai.</div><div align="left"><b>Gyro/Autopilot :</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="150" src="http://miketigabelas.webs.com/images/gyro.gif" width="200" />Ini Gyro yang saya gunakan, Futaba FP-G 154</div><div align="left">Bagi yang belum pernah menggunakan gyro (mutlak untuk model heli), tentunya sering bertanya-tanya, apa fungsi dari gyro/autopilot ini. Sebenarnya dari kata "autopilot" mungkin kita sudah bisa menerka fungsinya, sebagai pengendali otomatis. Untuk heli, maka yang akan dikendalikan adalah tailrotor. Jadi pada prinsipnya, servo untuk tailrotor dikendalikan oleh transmitter (manual), dan oleh gyro (automatic), dengan tujuan, agar ekor heli (bagian heli yang agak kritis...) dapat lebih stabil dan hanya memerlukan sedikit pengendalian saja. Jadi, jika ada yang bertanya, apakah tanpa gyro juga kita bisa menerbangkan heli, jawabnya ya.... tapi pengendalian heli akan sangat sulit sekali (bayangkan angin kecil yang selalu bertiup setiap saat akan mempengaruhi stabilitas tailrotor). Bagaimana cara bekerjanya gyro ? Secara alamiah tidak begitu sukar untuk memahaminya, tapi secara teoritis, perlu adanya sedikit pengetahuan mengenai dasar-dasar fisika (bisa ditinjau mengenai gaya "precession"). Bayangkan, kita ikat ban sepeda pada satu sisi sumbunya, lalu digantung. Maka pada keadaan tidak berputar, posisi ban sepeda tersebut akan horizontal, sekarang kita putar dengan kecepatan lumayan, maka ban sepeda tersebut akan berusaha bergerak naik ke atas pada posisi vertikal....Demikian pula cara kerja gyro (yang mekanik). Cukup mengenai sedikit teori.. :-) Ada dua macam jenis gyro, elektronik & mekanik, dan parameter yang bisa di setting pada umumnya adalah :</div><ul><li> <div align="left">Sensitivity : kepekaan gyro terhadap gerakan heli (umumnya 0....10) </div></li>
<li> <div align="left">Reverse Switch : jika gerakan tailrotor tidak sesuai dengan gerakan servo (artikel Helikopter), maka. servo dapat di reverse </div></li>
<li> <div align="left">Heading Hold : untuk menstabilkan heli pada posisi "middle-stick" </div></li>
</ul><div align="left">Saya anjurkan menggunakan yang elektronik (mis: piezo gyro), sehingga lebih kecil dan ringan, serta kebanyakan mempunyai fungsi yang lebih luas dibandingkan mekanik gyro.</div><div align="left"><b>Ni-Cd Charger (Alat Pengisi Baterai Ni-Cd) :</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="117" src="http://miketigabelas.webs.com/images/charger.jpg" width="180" />Ada puluhan atau bahkan ratusan charger yang bisa kita lihat di toko, tapi khusus untuk electric model, hanya charger tertentu saja (spesial untuk model RC) yang sebaiknya digunakan. Pada umumnya, prinsip kerja semua charge itu sama, alat ini dapat memberikan <i>arus konstan </i>dengan tegangan yang disesuaikan oleh beban (baterai), hanya untuk baterai RC, charger ini perlu mempunyai fasilitas-fasilitas tambahan, sehingga baterai dapat "diisi" dengan penuh/sesuai kapasitasnya. Adapun beberapa fasilitas yang umum adalah :</div><ul><li> <div align="left">Mempunyai fungsi "quick-charge", biasanya 1A-5A (hati-hati dalam penggunaanya, harus disesuaikan oleh kapasitas baterai!!!, contoh : untuk Ni-Cd 2000 mAh pengisian dengan 4A tidak boleh melebihi 30 min!!!) </div></li>
<li> <div align="left">Adanya fungsi "discharge" (hingga 0,8V-1V per celll), sebelum pengisian baterai, sehingga tidak timbulnya memori-effek yang dapat mengurangi kemampuan baterai. </div></li>
<li> <div align="left">Adanya system "cut-off" jika suhu baterai melebihi temperatur yang telah di set sebelumnya (sekitar 45 derajatC) </div></li>
<li> <div align="left">Mempunyai kemampuan "doubble- input", baik dari 220V maupun 12V (aki mobil) </div></li>
<li> <div align="left">Auto-stop, jika baterai telah mencapai kapasitasnya </div></li>
<li> <div align="left">Adanya "display", yang menunjukkan arus dan tegangan, ketika sedang pengisian </div></li>
<li> <div align="left">Mempunyai kemampuan "voltage-regulator" sehingga memungkinkan pengisian baterai lebih dari 7 cellls. </div></li>
</ul><div align="left">Jika hanya mempunyai charger yang "biasa" saja, maka perlu adanya kontrol terhadap arus ke baterai (dengan multimeter) pada saat pengisian, pengosongan baterai dapat dilakukan dengan menggunakan 12V, 20W lampu motor (perhatikan untuk melepas lampu tersebut, jika voltage per celll sudah sekitar 0,8V), dan untuk pengisian baterai lebih dari 7 cellls, arus secara periodik perlu di kontrol, dan jika arus berkurang," charge-time" <i>perlu diperpanjang</i>. Baterai yang baik adalah merupakan suatu keharusan (terutama untuk electric heli), dan tanpa didukung oleh charger yang baik, maka kemampuan bateraipun tidak akan bisa optimal.</div><div align="left"><b>Storing (Motor Interference) :</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="122" src="http://miketigabelas.webs.com/images/InterRed.gif" width="216" />Ini adalah salah satu hal yang paling sering dihadapi oleh para electric modeler, yaitu gangguan penerimaan pada receiver, sehingga servo dapat bergerak-gerak (sedikit atau kadang-kadang cukup banyak), tanpa adanya perintah dari control-stick, kita menyebutnya "Radio-Interference". Pada saat e-motor berputar dengan rpm tinggi, "brush" akan selalu mengeluarkan percikan api dan juga <i>frekuensi, </i>yang dapat mengganggu frekuensi dari transmitter (oleh karena itu receiver sebaiknya diletakkan jauh dari posisi motor), dalam keadaan <i>tidak menguntungkan, </i>pesawat/heli tidak dapat lagi dikontrol, dan akibatnya tentu "crash". Cara mengurangi interference ini adalah dengan memasang keramik kapasitor (biasanya 4,7 nF-100nF), pada negatif dan positif motor ke body. Sedikit secara teoritis bisa saya jelaskan, bahwa jika body motor tsb. kita anggap sebagai ground/minus, maka frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh motor akan "dihubung-singkatkan" oleh kapasitor ke ground, berarti pancarannya akan diredam (reduksi). Oleh karena itu, pemasangan kondensator pada motor model electric adalah merupakan keharusan!!! Sebagai tambahan untuk mengurangi storing ini, juga dapat dilakukan :</div><ul><li> <div align="left">Posisi receiver dipasang sejauh mungkin dari motor </div></li>
<li> <div align="left">Antena receiver jangan sampai digulung, tapi kalau bisa dibentangkan </div></li>
<li> <div align="left">Menggunakan extra coil/lilitan spesial untuk motor interference-reduction </div></li>
<li> <div align="left">Atau.... menggunakan receiver+transmitter dengan mode PCM (Puls Code Modulation) </div></li>
</ul><div align="left"><img align="left" border="0" height="124" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Mtrent.jpg" width="182" />Perlu diperhatikan dalam pemasangan kondensator ke motor, bahwa lokasinya harus sedekat mungkin dengan motor (kaki Cap. dipotong sependek mungkin!)</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><b>Volt-Timer :</b></div><div align="left"><img align="right" border="0" height="200" src="http://miketigabelas.webs.com/images/timer.JPG" width="266" />Alat yang juga dapat cukup membatu jika kita menggunakan baterai charger sederhana adalah sebuah "Timer". Seperti yang telah diuraikan diatas, perlunya kita mematikan arus, jika baterai sudah tersisi penuh untuk mencegah kerusakan pada baterai. Dengan charger yang bagus (contoh computer-charger) hal ini akan dilakukan oleh alat tersebut secara otomatis (adanya peak-detector, temp-sensor, etc), tapi dengan charger sederhana (contohnya buatan sendiri), kita perlu menentukan lamanya waktu untuk charging, jadi dengan timer ini, listrik ke charger akan dimatikan sesuai dengan waktu yang telah kita set sebelumnya. Saya anjurkan utk menggunakan timer, jika kita melakukan charging dengan charger biasa.</div><div align="left"><b>Multimeter</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="200" src="http://miketigabelas.webs.com/images/multimtr.JPG" width="266" />Pengukuran tegangan atau arus listrik dapat dilakukan oleh sebuah multimeter. Alat ini sangat penting, terutama dalam proses "charging" & "discharging" baterai. Sebaiknya kita mempersiapkan sebuah "digital" multimeter, agar pembacaannya dapat lebih akurat. <i>Minimum option </i>yang dibutuhkan pada multimeter adalah : </div><div align="center">AC & DC : 200 mV ~ 400V, DC : 200uA ~ 10A</div><div align="left">Pengukuran "Volt" biasanya dibutuhkan kita pada proses "discharging" & "Ampere" pada saat proses "charging"</div><div style="text-align: right;"><br />
</div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-6135657230433711222011-09-12T19:09:00.001-07:002011-09-12T19:09:49.742-07:00HELIKOPTER BERTENAGA BATERAI<div align="center"><b><span style="font-size: x-large;"><br />
</span></b></div><div align="left"></div><div align="center"><img border="0" height="180" src="http://miketigabelas.webs.com/images/gambar2.gif" width="283" /></div><div align="left">Ini adalah boleh dibilang bidang terumit dalam RC aeromodelling, karena perlu adanya pengertian mengenai prinsip-prinsip helikopter, baru seseorang dapat menerbangkannnya. Sebenarnya, kalau dilihat dari bagian elektroniknya, tidak jauh berbeda dengan pesawat model, hanya saja penyetelan (atau setting-up) memerlukan pengetahuan khusus, dan tidak begitu mudah. Dengan 5 kanal sebaiknya helikopter dikemudikan, sehingga semua parameter dapat di atur dengan lebih akurat.</div><div align="left"><br />
</div><b>Setting - Up sebuah helikopter:</b><br />
<div align="center"><img border="0" height="142" src="http://miketigabelas.webs.com/images/helidiagram.jpg" width="397" /></div>Parameter yang perlu diperhatikan di sini cukup banyak, tapi saya (untuk sementara ini ) hanya akan mengulas yang utama saja.<br />
<ol><li>Mengatur derajat Pitch : Hal ini dapat dilakukan dengan sebuah pitch-gauge, atau secara manual (pergunakan busur derajat), dan sudutnya harus benar-benar diperhatikan, tidak terlalu negativ (sebaiknya 0) untuk pemula, dan dengan maksimum pitch sekitar +10.</li>
<li>Mengatur posisi Gyro, Speedcontrol, dan Receiver : Harap diperhatikan letak Gyro maupun Receiver sebaiknya dibelakang motor, dan Speedcontrol didepannya, untuk menghindari gangguan frekuensi dari peputaran motor.</li>
<li>Mengatur titik berat dari heli itu sendiri, dengan mengubah posisi baterainya. CG (Center of Gravity) harus berada persis di tengah baling-baling utama. Khusus mengenai baterai, maka yang saya anjurkan adalah jenis Sanyo, dengan kapasitas minimum 2000 mAh, dengan kemampuan "quick-charge".</li>
<li>Parameter transmiter perlu disesuaikan dengan gerakan masing-masing servo, jika transmiter anda menggunakan system komputer, maka hal ini akan lebih mudah.</li>
<li>Perhatikan bahwa semua pertemuan antara gigi roda sebaiknya diberikan pelumas (jangan terlalu banyak), sehingga pergesekan yang terjadi dapat seminimal mungkin.</li>
</ol><img align="left" border="0" height="222" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Baron.jpg" width="375" /><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Konstruksi mekanik electric heli biasanya tidak serumit dengan model heli yang menggunakan bahan bakar (methanol).<br />
<b>Keperluan-keperluan lainnya:</b><br />
<ol><li>Baterai yang digunakan minimum sebaiknya 2000 mAh, dengan kemampuan "quick-charge", sehingga pengisian ulang dapat dilakukan dengan 1C (1 jam ) ataupun 2C (30 menit).</li>
<li>ESC (Electronic Speed Control) sebaiknya yang digunakan khusus untuk heli, sehingga tidak mempunyai option "EMK-Brake " & "Cut-Off" yang mengakibatkan motor berhenti bekerja secara mendadak jika tegangan ESC dibawah limit yang sudah ditentukan (Bisa berakibat "crash" jika heli tidak dilengkapi dengan "Autorotation"). Selain itu perlu diperhatikan juga frekuensinya (Clockfreq.) dari ESC minimum 1 kHz (sebaiknya digunakan yang 2 kHz sampai 4 kHz), membuat motor dapat berputar dengan lebih halus (pada putaran rendah). Adapun ESC yang sekarang umum dipakai, selalu mempunyai system BEC (Battery Eliminator Circuit), sehingga tegangan receiver dapat langsung diperoleh dari baterai motor itu sendiri, dan tidak perlu baterai extra.</li>
<li>Minimum single axis Gyro perlu digunakan, lebih baik yang elekronik dari pada yang mekanik, sebab lebih kecil dan lebih ringan, selain itu optionnyapun lebih banyak (prinsip: 1g lebih ringan 1 sek lebih lama di udara)</li>
<li>Motor yang digunakan harus type "high-speed" (type 540) dengan tegangan min 7,2 volt (Sangat dianjurkan untuk menggunakan type "Brushless")</li>
<li>Sebaiknya heli dikendalikan dengan 4 servo (collective pitch) sebab dengan "fix-pitch" (3 servo) pengendalian heli akan tidak banyak variasinya dan sudut pitch akan selalu konstan.</li>
<li>Tentunya juga diperlukan sebuah "Batery-Charger", dan sebaiknya dengan yang bisa memberikan arus konstant (harap diukur arusnya pada saat sedang mengisi baterai, sebab pengisian baterai yang berlebihan dapat merusak sel baterai).</li>
</ol><b>Pengendalian Helikopter :</b><br />
<img align="left" border="0" height="240" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Testrunning.JPG" width="320" />Re-setting pada electric heli terkadang juga perlu dilakukan, seperti gambar di samping ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Banyak orang mungkin bertanya, mengapa ketika model heli mau mendarat, perlu lebih banyak dikontrol, atau badan heli menjadi tidak stabil, adapun penyebabnya secara umum bisa digolongkan menjadi 2 kategori :<br />
<ol><li><b>Ground-Effect :</b> ketika posisi heli dekat dengan tanah (ground), maka tekanan angin yang bertiup dari atas kebawah akan membuat perputaran angin yang cukup kuat dibawah baling-baling utama. Hal ini akan sangat mempengaruhi keseimbangan heli tsb. Aeromodeller yang sudah cukup mahir, dapat memanfaatkan efek ini ketika heli melakukan "auto-rotation", sehingga secara tidak langsung badan heli akan tertahan oleh tekanan angin ini dan bisa mendarat dengan baik. Ground effect akan berkurang setelah heli terbang dengan ketinggian 50 cm, dan makin tinggi, akan semakin kecil efeknya ( heli akan lebih mudah dikendalikan).</li>
<li><b>Perbandingan Pich & Gas/Motor : </b>model heli akan bisa hover jika motor min. memberikan kekuatan sekitar 80%. Jika tranmitter sudah disetting secara "baik", maka posisi throtle middle stick (untuk EP 8 derajat) akan menjalankan motor dengan kurang lebih 80% power. Karena stick untuk pitch dan gas adalah satu, maka perubahan gas juga akan mempengaruhi sudut pitch-nya. Jika kita perhatikan diagram di bawah ini</li>
</ol> : <img align="left" border="0" height="210" src="http://miketigabelas.webs.com/images/gaskurve.gif" width="362" /> <br />
Untuk posisi stick dibawah 50%, maka tenaga motor juga akan berkurang secara "linear", sehinggal heli akan lebih sulit untuk dikendalikan (posisi stick 20%, hanya ada 20% power !!!). Sebaiknya gas tetap diberikan secukupnya (misalnya dapat dilakukan dengan switch "idle-up" atau variable gas-setting), dan heli akan lebih mudah dikendalikan dalam pendaratan.<br />
<br />
<br />
Perhatikan:<br />
<ul><li><i>Pitch rendah dan gas tinggi</i> : heli akan menjadi lebih "sensitiv" dalam bergerak</li>
<li><i>Pitch tinggi dan gas rendah</i> : heli akan menjadi lebih lambat untuk "manuver"</li>
</ul><b>Baling-baling ekor (Tail-Rotor):</b><br />
<img align="left" border="0" height="142" src="http://miketigabelas.webs.com/images/tailrotor.jpg" width="198" />Tentunya ini adalah salah satu bagian yang sangat menarik untuk sebuah helikopter. Mungkin kita bisa bertanya, mengapa baling-baling utama (mainblade) berputar dan bukan body heli? Logikanya, karena badan heli tersebut lebih berat dari pada blade tsb...betul, tapi apakah badan heli berarti tidak berputar? Contoh untuk Rotor-Blade yang <u>berputar searah jarum jam</u>, maka badan heli akan cenderung berputar melawan arah jarum jam (ke kiri). Tergantung dari sudut pitch-nya, maka kecenderungan ini juga akan semakin besar dimana sudut pitch mainblade-nya tinggi. Jadi bagaimana cara melawan gaya ke kiri ini? Disinilah diperlukan "tailrotor", yang<i> mengkompensasi </i>gaya dorongan kekiri tsb. Kalau sekarang kita sudah memahami fungsinya, maka hal ini akan mudah disimpulkan:<br />
<ul><li>Heli bergerak kekiri, sudut pitch tailrotor harus berkurang/kecil (sedikit angin bertiup kekanan)</li>
<li>Heli bergerak ke kanan, sudut pitch tailrotor harus besar (banyak angin bertiup kekanan)</li>
</ul>Banyak yang mengira bahwa pada posisi "netral' (artinya badan heli tidak berputar), sudut pitch tailrotor adalah 0 (tidak berfungsi), ini adalah salah, karena kecenderungan gaya kekiri ini selalu <u>ada</u>!!! Sehingga tailrotor akan <i>selalu </i>mempunyai sudut pitch. Perlu adanya percobaan dalam test hover, untuk men-set parameter antara sudut pitch main-blade, tailrotor, dan kecepatan motor, sehingga menghasilkan hover yang benar-benar stabil.. <br />
<div class="MsoNormal"><b>Elektronik dan Mekanik Mixing :</b></div><div class="MsoNormal">Untuk jenis rc helikopter baik electric maupun yang menggunakan engine, ada dua jenis/system mixing yang digunakan, yaitu secara elektronik dan mekanik:</div><div class="MsoNormal"><img border="0" height="204" src="http://miketigabelas.webs.com/images/swash.jpg" width="274" /> Swash plate untuk EP Concept menggunakan progam 90 derajat (3 servo)</div><ul><li> <div class="MsoNormal"><b>Electronic-Mixing :</b> Yang mengendalikan heli untuk naik-turun, maju-mundur, kiri-kanan, adalah bagian rotor tengah yang sering disebut “swash plate”(sp). Jadi sp akan naik ke atas dan turun (heli naik-turun), selain itu juga sp perlu bergerak miring ke kiri dan kanan (heli kiri-kanan) serta miring ke depan-belakang (heli maju-mudur). Agar semua gerakan ini mungkin, maka sp akan dikendalikan oleh 3 servo pada program 120 derajat, atau 4 servo pada program 90 derajat (alternatif juga dapat digunakan hanya 3 servo). Khusus untuk yang menggunakan sp 120 derajat (3servo) maka gerakan servo akan di “mixing” oleh transmitter, dan ini tentunya (sebaiknya) hanya<span> </span>dilakukan dengan menggunakan khusus heli transmitter (dilengkapi system komputer). </div></li>
<li> <div class="MsoNormal"><b>Mechanic-Mixing : </b>Karena transmitter tidak dilengkapi dengan system komputer, maka perlu adanya “simulasi” dari elektronik mixing, yaitu berdasarkan penempatan servo untuk sp, dan yang sudah pasti, setiap servo akan dikendalikan oleh sebuah kanal. Biasanya ini akan agak rumit, jika heli hanya mengijinkan sp dengan system 120 derajat saja. Untuk heli jenis modern, sebagian sistem elektronik maupun mekanik mixing juga <span> </span>akan digunakan. </div></li>
</ul>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-43402868810749448642011-09-12T18:10:00.000-07:002011-09-12T18:10:25.762-07:00PESAWAT BERTENAGA BATERAI<div align="center"><b><span style="font-size: x-large;"><br />
</span></b></div><div align="left"><a href="http://miketigabelas.webs.com/index.htm"><br />
</a></div><div align="center"><br />
</div><div align="left">Sebagai pemula, adalah pesawat bertenaga baterai yang saya anjurkan. Dibandingkan dengan yang bertenaga methanol, pesawat ini lebih mudah perawatannya, serta lebih murah pembiayaan bahan bakarnya, karena hanya menggunakan baterai. Baterai yang digunakan biasanya type Ni-cd ataupun NiMH, dengan kapasitas bervariasi antara 1000 mAh sampai yang sekarang tersedia sekitar 3000 mAh! Prinsip modul elektronik pada pesawat ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu terdiri dari:</div><div align="center"><img border="0" height="221" src="http://miketigabelas.webs.com/images/tech_esc_labeled.jpg" width="535" /> </div><ul><li> <div align="left">Receiver </div></li>
<li> <div align="left">Electronic Speed Control </div></li>
<li> <div align="left">Servo </div></li>
<li> <div align="left">Baterai </div></li>
<li> <div align="left">Motor </div></li>
</ul><div align="left"><b>RECEIVER :</b></div><div align="left"><img border="0" height="138" src="http://miketigabelas.webs.com/images/receiver.gif" width="200" /> Contoh dari Futaba PPM receiver</div><div align="left">Tergantung dari frekuensinya, receiver ini yang akan memberikan komando kepada semua servo dan speed control, sesuai dengan perintah kita, tentunya dari transmitter. Untuk pesawat model, cukup receiver dengan 3 kanal saja (minimum) yang digunakan.</div><div align="left"><b>ELECTRONIC SPEED CONTROL (ESC) :</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="222" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Elreg.jpg" width="194" />Ini adalah bagian elektronik yang mengatur kecepatan perputaran baling-baling (motor) pesawat, sehingga energi baterai dapat digunakan seeffisien mungkin, dan mempelama waktu penerbangan. Untuk ini perlu diperhatikan tegangan yang diperbolehkan dan juga arusnya. Contoh, untuk 1900 mAh baterai berarti dapat memberikan arus sebesar 19 A !!! dalam waktu 0,1 jam atau 6 menit. Rata-rata ESC yang dijual di pasaran memperbolehkan arus sekitar max 50A dan tegangan outpunya sekitar 5V (harus sesuai dengan tegangan yang diperbolehkan oleh receiver). Lain dari ESC untuk heli, maka untuk pesawat sebaiknya yang juga mempunyai system BEC, EMK-Brake & Cut-Off. </div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><ul><li> <div align="left"><b>BEC :</b> artinya receiver tidak memerlukan baterai extra, tegangan yang dibutuhkan akan diambil langsung dari baterai untuk motor (pesawat akan lebih ringan) </div></li>
<li> <div align="left"><b>EMK-Brake </b>: pada posisi tertentu dari stick transmitter (biasanya pada min. gas) maka motor akan "dihubung singkatkan" secara elektronik, dengan maksud bahwa baling baling pesawat akan tidak terus berputar walaupun tertekan oleh aliran udara dari depan. Ini berguna untuk pesawat model yang menggunakan baling-baling jenis "folded-propeller", sehingga baling-baling tersebut dapat melipat kedalam, dan aerodinamis pesawat akan lebih baik. </div></li>
<li> <div align="left"><b>Cut-Off </b>: tegangan baterai akan dikontrol, sehingga jika turun dari tegangan yang telah di set sebelumnya, motor akan berhenti bergerak, dan motor dapat digerakkan kembali, setelah stick transmitter melewati batas "cut-off reset point" untuk beberapa waktu lagi, sampai tegangan baterai untuk kedua kalinya turun dibawah "setting-limit". Ini berguna untuk peringatan pada pilot pesawat untuk segera mendarat, jika "Cut-Off-System" aktif, dan motor tetap dapat dijalankan untuk pengendalian pendaratan. </div></li>
</ul><div align="left">Sebenarnya terdapat dua jenis "Speed Control" yang tersedia dipasaran : </div><ul><li> <div align="left">Electronic Speed Control (ESC), seperti yang dijelaskan di atas </div></li>
<li> <div align="left">Mechanic Speed Control (MSC). </div></li>
</ul><div align="left"><img align="left" border="0" height="221" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Mknreg.jpg" width="170" />Disamping ini adalah contoh dari sebuah Mechanic Speed Control.</div><div align="left"><br />
</div><div align="left">Fungsi dari kedua macam "Speed Control" itu sama, hanya sistem pengoprasiannya saja yang berbeda. Pada mechanic speed control, perlu adanya extra servo yang menggerakkan speed control tsb, sehingga akan mengubah arus listrik yang dialirkan ke motor. Mechanic speed control sifatnya jauh lebih sederhana daripada ESC (harganyapun jauh lebih murah), hanya karena sifatnya masih menggunakan sistem mekanik, maka tidak ada fasilitas-fasilitas EMK-Brake maupun Cutt-Off, seperti yang disediakan pada sistem ESC. Sistem MSC ini hanya dapat digunakan pada jenis RC Flight ataupun RC Car, hanya saya tidak menganjurkan untuk digunakan pada electric flight, karena keterbatasan2 tsb diatas.</div><div align="left"><b>SERVO :</b></div><div align="left">Mekanik yang mengemudikan pesawat, baik ruder maupun elevator (penggunaan servo untuk kemudi disini diabaikan). Disini kita kenal tiga jenis servo, yaitu normal, mini dan mikro servo. Harap disini diperhatikan, jika menggunakan servo agak banyak (>4), maka receiver perlu tegangan tersendiri (sekitar 4,8V), dan system BEC pada ESC perlu di "non-aktifkan".</div><div align="left"><img align="left" border="0" height="144" src="http://miketigabelas.webs.com/images/servosagbt.jpg" width="190" /></div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left">Berbagai jenis servo yang digunakan untuk model RC. Tergantung dari besarnya model, ataupun bagian yang harus digerakkan.</div><div align="left"><img align="left" border="0" height="137" src="http://miketigabelas.webs.com/images/servoruder.jpg" width="154" /></div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left">Juga tersedia berbagai macam "tangan" servo, pemakaian tergantung dari kebutuhan.</div><div align="left"><b>BATERAI :</b></div><div align="left">Sebaiknya digunakan yang kapasitasnya diatas 1300 mAh, sehingga waktu terbang akan lebih lama. Tegangan yang digunakan biasanya sekitar 7,2V - 12V..</div><div align="left"><img align="left" border="0" height="148" src="http://miketigabelas.webs.com/images/BATTVER.JPG" width="182" /></div><div align="left"><br />
</div><div align="left"><br />
</div><div align="left">Beberapa macam baterai yang dapat digunakan untuk model RC, terkecuali pada baterai aki kering di dalam gambar disamping ini (warna abu-abu) hanya dapat digunakan untuk model kapal air RC.</div><div align="left"><b>MOTOR :</b></div><div align="left"><img align="left" border="0" height="170" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Motoren.jpg" width="202" />Motor yang digunakan bisa dari berbagai tipe, contohnya yang cukup terkenal adalah merk Graupner, Robbe, Tamiya, Kyosho... dll. Adapun tegangannyapun bervariasi (biasanya antara 4,8V sampai 12V). Perlu diperhatikan bahwa disini ada dua jenis "cara menginstall" motor, yaitu dengan "direct drive system" ataupun dengan "gear drive system"</div><div align="left"> </div><ul><li>Direct Drive System : artinya motor akan terhubungkan secara langsung dengan baling-baling. Maka putarannyapun akan setinggi putaran motor itu sendiri (rpm). Ini digunakan untuk jenis pesawat sport maupun glider yang agak ringan <img border="0" height="72" src="http://miketigabelas.webs.com/images/Directdrv.gif" width="397" /> Gambar dari "Graupner" Direct Drive System</li>
<li>Gear Drive System : artinya perputaran motor akan di "reduksi" sesuai dengan ratio gear yang digunakan. Terutama untuk jenis pesawat besar, yang memerlukan tenaga pendorong cukup kuat.</li>
</ul>System mana yang digunakan, harus sesuai dengan spesifikasi pesawat model itu sendiri.<br />
<span style="font-weight: bold;">Mengenai "Break-in" elektro motor :</span><br />
<span style="font-weight: bold;"></span><span style="font-family: Times New Roman;">Apa sebenarnya maksud dari "Break-in" motor? Seperti kita ketahui semua jenis DC motor biasa menggunakan "brush" yang terbuat dari karbon yang menempel pada bagian "komutator"-nya. Tujuan dari "break-in" ini secara sederhana adalah membentuk carbon-brush tersebut dari "kotak" (masih baru) menjadi agak "bulat" dengan menjalankan motor tanpa beban (tanpa baling-baling).</span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span style="font-family: Times New Roman;"> <big>Perlu diingant disini bahwa <a href="http://miketigabelas.webs.com/brushless.html">brushless motor</a> (sebenarnya) tidak memerlukan "break-in" karena motor tipe ini tidak mempunyai "brush" dan karena bekerja melalui sistem FM (frequency modulation) sedangkan "brushed" motor bekerja melalui perubahan (pengaturan) tegangan (ingat : tegangan = arus x hambatan). </big></span></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;">Apa yang terjadi pada saat kita "break-in" adalah membiarkan brush motor mendapatkan kontak yang lebih baik ke bagian komutator-nya, yang akan mengurangi tingkat kebutuhan arus listrik pada motornya. Hal ini juga akan mengurangi hambatan antara brush dan komutator dan akan membuat karbon brush menjadi lebih awet dan motor tidak cepat menjadi panas. Yang sudah pasti motor juga akan menjadi lebih tahan lama dan efisien (bateraipun akan lebih awet).</span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/omei2.jpg" style="float: left; height: 209px; width: 279px;" />Bagian dari karbon itu sebenarnya tidak "konduktif" dan memberikan tahanan pada motor sehingga menjadi lebih cepat panas daripada bagian yang lainnya. Jika motor langsung di "load" dengan "full power" tanpa melakukan "break-in" sebelumnya, maka bagian ini akan menjadi panas sekali sehingga dapat saja motor kehilangan tenaganya. Hal ini dapat juga mengakibatkan waktu terbang yang lebih singkat dan dalam beberapa kasus bahkan merusak "ESC" pesawat...Ada beberapa prosess break-in yang dapat dilakukan, dari yang biasa saja, sampai yang agak aneh (motor dimasukkan ke dalam air)<img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/crazy0810.gif" style="height: 22px; width: 74px;" />Saya akan coba menjelaskan metode break-in ini satu persatu. <span style="font-weight: bold;"></span></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"></span></big> </span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/motorbreakin.jpg" style="float: left; height: 212px; width: 281px;" /> </span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;">Pertama=>dengan air :</span></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;"></span> alasan utama menggunakan metode ini adalah agar perputaran+pegesekan motor bisa lebih terjaga (karena tanpa beban, putaran akan sangat cepat), juga menjaga temperatur agar tetap rendah (didinginkan dengan air) dan sekalian juga mencuci karbon brush-nya (wah ibaratnya "sekali tepuk dua lalat" ya <img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/icon_wink.gif" style="height: 15px; width: 15px;" /></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-family: Times New Roman;">Barangkali kita berpikir mana mungkin bisa break-in motor di dalam air??? tapi ini suatu kenyataan bahwa beberapa aeromodeller melakukannya. Seperti kita tahu bahwa air adalah "konduktor" atau tipe pengalir listrik yang buruk, oleh karena itu motor dapat saja di break-in dalam air (motornya saja, baterai tetap harus kering!!) dan kita sudah mendapatkan keuntungan yang disebutkan diatas. Perlu diperhatikan disini bahwa penggunaan "pure" water (atau air destilasi) adalah lebih baik/disarankan karena jumlah ion yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan air biasa (ion seperti calcium, magnesium adalah penghantar listrik), selain itu bagian mineral air yang tersisa-pun akan lebih sedikit dan mengurangi resiko "karat" pada motor<big>.</big></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"> Jika kita memasukkan air ke dalam motor pada saat break-in, maka kita harus bisa juga untuk mengeluarkan air setelah proses selesai. Cara yang paling mudah adalah mungkin membongkar motor tersebut dan mengeringkan bagian2-nya satu persatu, tapi ini mempunayi kelemahan bahwa posisi brush dapat berubah sehingga proses break-ini harus diulang lagi. Paling baik adalah dengan menggunakan kompresor angin yang disemprotkan kebagian dalam motor sampai benar2 kering. Memang untuk motor jenis yang kecil hal ini akan lebih sukar dilakukannya.</span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;">Kedua=>dengan alkohol :</span></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;"></span> </span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;">Sama seperti menggunakan air, namun keuntungan tambahan dengan menggunakan alkohol adalah bahwa alkohol mampu membersihkan brush jauh lebih baik dari air dan dapat menguap lebih cepat sehingga mencegah karat di motor. Perhatikan disini bahwa alkohol dapat terbakar, oleh sebab itu perlu lebih hati2 jika kita menggunakan alkohol untuk keperluan break-in ini.</span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;">Ketiga=>dengan es batu : </span></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;">Alasan utamanya adalah tentu saja untuk menjaga agar motor tetap "dingin" pada saat proses break-ini berlangsung. Sebenarnya metode ini sama saja jika kita menggunakan "heat-sink" yang dipasang pada motor pada saat melakukan break-in.</span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"><span style="font-weight: bold;">Keempat=>umum : </span>Break-in dengan kondisi kering. Menurut saya ini yang paling aman<img alt="" src="http://miketigabelas.webs.com/images/eusa_whistle.gif" style="height: 16px; width: 22px;" /></span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;"></span></big></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><big><span style="font-family: Times New Roman;">Break-ini pada motor dapat dilakukan dengan mudah, yaitu biasanya dengan mengguanakan 2 atau 3 baterai baru tipe AA atau dengan kapasitas diatasnya. Lama break-in minimum adalah satu jam, jadi jika dengan AA sebelum satu jam baterai telah habis, gunakan kapasitas baterai yang lebih besar. Pada awal break-in perhatikan arah putaran motor, apakah sesuai dengan putaran baling2 nantinya, jika tidak, rekan2 tinggal menukar hubungan arus ke motor. Biasanya break-in dilakukan sampai baterai benar2 habis, namun jika sampai dua jam motor masih berputar, proses ini dapat diberhentikan.</span></big></span><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><br />
<span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"></span><b>Penyesuaian penggunaan motor, esc dan baterai :</b><br />
<img align="left" border="0" height="82" src="http://miketigabelas.webs.com/images/esc.gif" width="145" />Selain keterangan yang saya telah sebutkan diatas, tentunya ada yang bertanya, motor apa yang cocok dengan esc ini, atau dengan arus 1300 mAh esc yang mana? Pertama tentunya kita membeli pesawat (biasanya type ARF=Almost Ready to Fly) dan melihat motor jenis apa yang dapat digunakan, mis: jenis 400, lalu lihat tegangan motor yang dianjurkan di labelnya, mis: 7,2V. Selanjutnya perhatikan berat pesawat (biasanya sekitar 1 kg), jumlah servo dan arus baterai yang dianjurkan mis: 1300 mAh, dari sini kita bisa menentukan jenis esc yang digunakan: 1300 mAh baterai diharapkan dapat menggerakkan motor untuk sekitar 6 menit dengan arus 13 A (forward current), jika hanya menggunakan servo 2 buah (setiap servo membutuhkan sekitar 100 mA - 400 mA tergantung jenisnya), maka BEC output cukup mempunyai arus 1A dan tegangan 5V (5V ini adalah tegangan yang dibutuhkan oleh receiver). Karena min dibutuhkan 13A forward current, maka jenis esc yang diambil adalah yang sekitar 20 A arusnya. Jangan lupa untuk melihat data cut-off voltage dari esc tersebut, saya anjurkan yang sekitar 4V (artinya bila tegangan turun dibawah 4 V, motor akan berhenti bekerja, dan pesawat harus segera "landing" karena tegangan baterai telah turun).<br />
<div style="text-align: right;"><br />
</div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-88565279504665142662011-03-30T00:51:00.001-07:002011-03-30T00:51:35.705-07:00Tutorial Instalasi Linux Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat (Desktop & Server)Dengan hadirnya Linux Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat, kita disuguhi dengan visual yang menarik dan font Ubuntu yang sangat bagus. dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi gratis yang berkualitas. Menjadikan Linux Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat layak dijadikan Sistem Operasi andalan.<br />
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan instalasi Linux Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat :<br />
<ol><li>Download ISO Ubuntu dari ubuntu.com atau kambing.ui.ac.id dan kemudian burn ke CD atau Buat USB External Drive Instaler dengan UNetbootin. http://unetbootin.sourceforge.net/</li>
<li>Ubah setting bios dan buat komputer untuk melakukan boot dari CD atau USB External Drive.</li>
<li>Pada layar “Welcome”, silakan pilih bahasa : English atau Bahasa Indonesia (atau yang lain, bebas saja sesuai selera). <div class="wp-caption alignright" id="attachment_842" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-0.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 3" class="size-medium wp-image-842" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-0-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 3" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 3</div></div></li>
<li><span id="more-825"></span>Kalau Anda masih mau coba, pilih “Try Ubuntu”. Atau pilih “Install Ubuntu” untuk memulai instalasi. Setelah mencoba dan ingin melakukan instalasi, klik Icon di desktop yang bertuliskan “Install Ubuntu 10.10″. Akan muncul lagi pilihan bahasa (silakan kalau mau dipilih ulang) dan klik tombol Forward.</li>
<li>Pada layar “Preparing to Install Ubuntu” perhatikan syarat yang diperlukan : <ul><li> minimal 2.6 GB drive space</li>
<li> kabel power terpasang</li>
<li> terhubung ke internet. (tidak apa-apa jika tidak)</li>
</ul>Pilihan “Download updates while installing boleh dicontreng jika terhubung ke internet. Pilihan “Install this third-party software” sebaiknya dipilih untuk bisa memainkan file MP3, kenapa ada pertanyaan ini? karena Ubuntu murni semuanya free open source, sedangkan MP3 tidak open source, sehingga tidak sesuai dengan filosofi Ubuntu. Jadi agar tidak mengusik filosifi Ubuntu, dibuatlah pilihan seperti ini. Klik tombol Forward untuk melanjutkan.<br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_841" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-1.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 5" class="size-medium wp-image-841" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-1-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 5" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 5</div></div></li>
<li>Pada layar “Allocate drive space”, ada tiga pilihan: pertama “Install alongside other operating systems”, kedua “Erase and use the entire disk”, dan ketiga “Specify partitions manually (advanced)”. Untuk pilihan yang kedua “Erase and use the entire disk” sudah bisa dimengerti, bahwa installer akan menghapus semua isi dari disk (termasuk partisi) dan akan mengatur isinya sesuai kebutuhan Ubuntu. Jika pilihan ini yang Anda pilih, klik Forward dan silakan lanjutkan ke langkah 13. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_839" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-2.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 6" class="size-medium wp-image-839" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-2-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 6" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 6</div></div></li>
<li>Pilihan pertama pada layar “Allocate drive space”, akan me-resize partisi yang paling besar untuk diinstall dengan Ubuntu. Sediakan minimal 8 GB untuk Ubuntu. Anda juga bisa memilih untuk menggunakan seluruh partisi dengan menekan tombol “Use Entire Partition” atau bahkan menggunakan seluruh DIsk dengan menekan tombol “Use Entire Disk”. klik Jika ini pilihan Anda, klik tombol Install Now dan lanjutkan ke langkah 13. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_838" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-3.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 7" class="size-medium wp-image-838" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-3-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 7" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 7</div></div></li>
<li>Pilihan yang ketiga “Specify partitions manually (advanced)”, memungkinkan kita melakukan konfigurasi partisi sesuai dengan yang kita mau. Tentu saja Anda perlu memahami tentang filesystem dan partisi. Klik tombol Forward. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_837" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-4.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 8" class="size-medium wp-image-837" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-4-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 8" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 8</div></div></li>
<li>Pada tutorial kali ini, telah disiapkan partisi yang akan dibuat menjadi partisi root (/). Karena saya menggunakan free space yang berada di /dev/sdb, maka Boot loader harus dipilih yang sama juga, ini penting agar sistem bisa di boot menggunakan GRUB2. Pilih partisi atau free space yang sudah disiapkan, sebaiknya siapkan sekitar 15-20 GB. Klik tombol Add… untuk membuat partisi. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_836" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-5.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 9" class="size-medium wp-image-836" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-5-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 9" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 9</div></div></li>
<li>Di layar Create a new partition, Type of new partition : Primary atau Logical boleh, tapi disarankan Primary. New partition size in megabytes (1000000 bytes) : 21032. Location for the new partition : Beginning atau End, bebas saja. Use as : sebaiknya pilih Ext4, kecepatan lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih panjang. Mount point : / , merupakan mount point yang wajib ada di setiap sistem operasi unix dan linux. Klik tombol OK. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_835" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-5a-Create-partition.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 10" class="size-medium wp-image-835" height="133" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-5a-Create-partition-300x133.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 10" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 10</div></div></li>
<li>Pada layar akan terlihat Mount point yang kita buat (/). Karena merupakan partisi baru, Used akan bernilai unknown. Klik tombol Install Now. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_834" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-6.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 11" class="size-medium wp-image-834" height="186" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-6-300x186.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 11" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 11</div></div></li>
<li>Mungkin akan muncul layar yang bertuliskan “You have not selected any partitions for use as swap space. …”. Klik tombol Continue saja, ini karena memang kita tidak membuat partisi swap. Anda boleh membuat kalau mau, klik tombol Go Back dan resize kembali Mount Point root (/) menjadi sekitar 18000 (jadi ada sisa 2000), pilih partisi yang tidak terpakai tadi (sisa 2000), dan kemudian klik tombol Add… dan pilih Use as : swap. Tapi sebetulnya tidak perlu membuat partisi swap, cukup nanti dibuat file swap yang bisa diletakkan di dalam partisi root (/), karena performanya sama saja. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_833" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-6a-Ignore-swap-file.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 12" class="size-medium wp-image-833" height="159" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-6a-Ignore-swap-file-300x159.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 12" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 12</div></div></li>
<li>Pada layar “Where are you”, pilih kota tempat Anda berada. bisa diketik, atau dipilih langsung di peta. Klik tombol Forward untuk melanjutkan. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_832" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-7.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 13" class="size-medium wp-image-832" height="214" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-7-300x214.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 13" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 13</div></div></li>
<li>Pada layar “Keyboard layout”, pilih tipe keyboard yang digunakan. biasanya Indonesia menggunakan Keyboard layout USA. Klik tombol Forward untuk melanjutkan. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_827" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-8.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 14" class="size-medium wp-image-827" height="214" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-8-300x214.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 14" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 14</div></div></li>
<li>Pada layar “Who are you?”, masukkan informasi yang diperlukan. Username harus huruf kecil semua tanpa spasi. Yang harus diingat adalah Username dan Password yang nanti akan digunakan untuk login dan melakukan administrasi pada sistem, jangan sampai lupa. Klik tombol Forward dan silakan lihat slide keunggulan Ubuntu sembari menunggu sistem diinstall ke dalam disk. Restart setelah selesai untuk mencoba Linux Ubuntu Anda. Jangan lupa mengeluarkan USB External Drive atau CD sebelum Restart. <div class="wp-caption alignright" id="attachment_826" style="width: 310px;"><a href="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-9.png"><img alt="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 15" class="size-medium wp-image-826" height="214" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Screenshot-Install-9-300x214.png" title="Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 15" width="300" /></a><div class="wp-caption-text">Instalasi Ubuntu 10.10 langkah 15</div></div></li>
</ol>Selamat Anda telah berhasil Linux Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat. Silakan komentar untuk memberikan pendapat atau pertanyaan.<br />
<div class="a2a_kit addtoany_list"><a class="a2a_dd addtoany_share_save" href="http://www.addtoany.com/share_save#url=http%3A%2F%2Funtaiankisah.web.id%2Farchives%2F825&title=Tutorial%20Instalasi%20Linux%20Ubuntu%2010.10%20Maverick%20Meerkat%20%28Desktop%20%26%20Server%29&description=Langkah-langkah%20untuk%20melakukan%20instalasi%20Linux%20Ubuntu%2010.10%20Maverick%20Meerkat."><img alt="Share" height="16" src="http://untaiankisah.web.id/wp-content/plugins/add-to-any/share_save_120_16.png" width="120" /></a></div>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-56286517648628240462011-03-15T00:02:00.001-07:002011-03-15T00:02:50.568-07:00Cara Bermain Rubik<span style="font-weight: bold;"></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8zthgHDFxFo_Ak7m0p1sC5y1g_Ba8-7qrDf9bZEGqS_3EV_Gzd-mDd2jBPO__VGpmQk118i78nDCkQ79I_aUKkfeuRVyOuY8YhJfFgzNXK9AbSsLZ_CEiA5gSmZFcsNPtHHOOwiqD-8k/s1600/rubik.jpg"><img alt="rubik" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5565932320218855138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8zthgHDFxFo_Ak7m0p1sC5y1g_Ba8-7qrDf9bZEGqS_3EV_Gzd-mDd2jBPO__VGpmQk118i78nDCkQ79I_aUKkfeuRVyOuY8YhJfFgzNXK9AbSsLZ_CEiA5gSmZFcsNPtHHOOwiqD-8k/s400/rubik.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 225px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 225px;" /></a> Ada banyak sekali teknik, dan ini adalah salah satu teknik dasar. Sebelum anda memulai, ada baiknya anda mengetahui istilah-istilah yang akan digunakan dalam rumus kubik nanti. <br />
<ul><li>Up (U) : bagian atas rubik</li>
<li>Down (D) : bagian bawah rubik</li>
<li>Right (R) : bagian kanan rubik</li>
<li>Left (L) : Bagian kiri rubik</li>
<li>Front (F) : Bagian depan rubik</li>
<li>Back (B) : Bagian belakang rubik</li>
</ul>Seluruh gerakan diatas digerakkan searah jarum jam. Sedangkan apabila huruf tersebut diberi tanda aksen misalnya R’ atau L’, itu berarti bagian tersebut digerakkan berlawanan arah jarum jam. <br />
<br />
Nah berikut step stepnya<br />
<span style="font-weight: bold;">Step 1</span><br />
Membuat cross (+) putih dengan center kuning. - Mencocokan warna di bawah tanda cross kemudian memutarnya (F2) sehingga cross putih sekarang bercenter putih. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Step 2</span><br />
- Membuat bagian bawah berwarna putih semua sekaligus “T”<br />
– Rumus : R U R’<br />
- Mencocokkan 2 baris warna di bagian bawah.<br />
–Rumus : U R U’ R’ U’ F’ U F<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Step 3</span><br />
- Membuat cross kuning bercenter kuning.<br />
(i) Jika ada bagian kuning yang membentuk huruf L, maka letakkan L tersebut di pojok kanan bawah (terbalik tentunya)<br />
– Rumus : f R U R’ U’ f’<br />
(ii) Jika bagian kuning membentuk garis (3 warna sama sebaris) dengan melewati center, maka letakkan garis dalam posisi horisontal.<br />
– Rumus : F R U R’ U’ F’<br />
(iii) Jika tidak membentuk apa-apa (hanya ada 1 titik kuning di center). – Rumus : F R U R’ U’ F’ f R U R’ U’ f’<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Step 4</span><br />
- Membuat bentuk “ikan” terlebih dahulu.<br />
– Cari warna kuning pada bagian F pojok kanan atas.<br />
– Rumus : R U R’ U R U2 R’<br />
- Membuat bagian atas menjadi seluruhnya berwarna kuning.<br />
– Rumus : R U R’ U R U2 R’<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Step 5</span><br />
- Membuat kedua ujung atas F menjadi sama warna.<br />
(i) Jika sudah ada sisi yang sama, letakkan di kiri.<br />
(ii) Jika tidak lanjutkan saja.<br />
– Rumus : R U2 R’ U’ R U2 L’ U R’ U’ L<br />
- Memindahkan bagian tengah atas F sehingga seluruh sisi menjadi sama warna.<br />
(i) Jika bagian yang akan dipindahkan berlawanan arah dengan jarum jam, maka gunakan U’ dalam rumus berikut.<br />
(ii) Jika bagian yang akan dipindahkan searah dengan jarum jam, maka gunakan U dalam rumus berikut.<br />
– Rumus : F2 (U/U’) L R’ F2 R L’ (U/U’) F2Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-10608239426619413722011-02-09T01:56:00.001-08:002011-02-09T01:56:29.504-08:00Cara Menulis Arab di Windows<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum kita menulis dengan jenis tulisan Arab, maka kita harus men-setting bahasa Arab terlebih dahulu di Regional and Language Option. Hal ini di lakukan agar kita nantinya bisa merubah bahasa tulisannya, sehingga tulisan yang keluar juga tulisan Arab.</div><div class="MsoNormal">Adapun caranya adalah ( Sebelumnya masukkan CD Window ke CDROM ) kemudian Klik Control Panel > Regional and Language Option > Advanced > Pilih Arabic ( Saudi Arabia ) ( atau bahasa yang lain yang diinginkan ) > Apply. Jadi deh Bahasa Arabnya… Setelah itu kita buka Microsoft Word/ OpenOffice.org dan lanjutkan pekerjaan menulis kita…</div><div class="MsoNormal">Untuk merubah jenis bahasa dari <i><b>Arab</b></i> ke <i><b>Indonesia</b></i> ke <i><b>English</b></i> atau kembali ke <i><b>Arab</b></i> gunakan jalan pintas dengan menekan tombol <b>ALT + SHIFT</b></div><div class="MsoNormal">Berikut tata letak huruf dalam Keyboard</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSFi8qDm2L8zTy_bZBhfxyrxB3J4_1HI-RJc3XW_OgWp8hKZBA9Ne-xDiljzIwEIM4KA3d7aTCbbEiYfFqV4Vp38_4SXYVsF4wInVTSO0bhCop5p2lqvxN3CjKs4giPVZW8CigxAaXe68s/s1600-h/image001.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSFi8qDm2L8zTy_bZBhfxyrxB3J4_1HI-RJc3XW_OgWp8hKZBA9Ne-xDiljzIwEIM4KA3d7aTCbbEiYfFqV4Vp38_4SXYVsF4wInVTSO0bhCop5p2lqvxN3CjKs4giPVZW8CigxAaXe68s/s320/image001.png" /></a></div><div class="MsoNormal">Untuk harokatnya kita bisa menggunakan shortcut/kode berikut:</div><div class="MsoNormal">Fathah : SHIFT + Q</div><div class="MsoNormal">Kasroh : SHIFT + A</div><div class="MsoNormal">Dhomah : SHIFT + E</div><div class="MsoNormal">Fathah tanwin : SHIFT + W</div><div class="MsoNormal">Kasroh tanwin : SHIFT + S</div><div class="MsoNormal">Dhomah tanwin : SHIFT + R</div><div class="MsoNormal">Tasydid : SHIFT + ~</div><div class="MsoNormal">Sukun : SHIFT + X</div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" /> </span> <br />
<div class="MsoNormal">Untuk lebih lengkapnya lihat tabel berikut</div><div class="MsoNormal">Huruf Hijaiyah</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0.2in;"><tbody>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border: 1pt solid windowtext; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ا</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">H</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ب</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">F</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ت</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">J</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ث</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">E</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ج</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>[</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ح</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">P</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">خ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">O</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">د</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>]</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ذ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>`</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ر</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">V</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ز</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>.</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">س</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">S</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ش</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">A</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ص</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">W</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ض</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">Q</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ط</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>'</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ظ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>/</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ع</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">U</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">غ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">Y</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ف</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">T</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ق</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">R</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ك</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>;</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ل</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">G</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">م</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">L</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ن</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">K</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">و</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="ltr"></span><span dir="ltr"></span>,</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ه</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">I</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">لا</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">B</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ء</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">X</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ي</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">D</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ى</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">N</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ئ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">Z</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ة</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">M<span dir="rtl" lang="AR-SA"></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 24.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 70pt;" width="93"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ؤ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 67.25pt;" width="90"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">C</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
Harakat & Simbol</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 0.2in;"><tbody>
<tr style="height: 25.45pt;"> <td style="border: 1pt solid windowtext; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">َ</span></div></td> <td style="border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; height: 25.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift+Q</div></td> </tr>
<tr style="height: 26.65pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.65pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ً</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.65pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift+W</div></td> </tr>
<tr style="height: 13.3pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 13.3pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ِ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 13.3pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift+A</div></td> </tr>
<tr style="height: 36.55pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 36.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ٍ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 36.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +S</div></td> </tr>
<tr style="height: 37.75pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 37.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ُ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 37.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +E</div></td> </tr>
<tr style="height: 36.55pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 36.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ٌ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 36.55pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +R</div></td> </tr>
<tr style="height: 37.75pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 37.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ّ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 37.75pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +`</div></td> </tr>
<tr style="height: 26.45pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 26.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ْ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 26.45pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal"><br />
<br />
Shift +X</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>.</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +.</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">أ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +H</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">إ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +Y</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">آ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +N</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">لإ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +T</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">لأ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +G</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">لآ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +B</div></td> </tr>
<tr style="height: 24.4pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>؛</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 24.4pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +P</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>'</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +U</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>،</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +K</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>,</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +,</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>~</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +Z</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>'</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +M</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>}</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +C</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>{</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +V</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>]</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +D</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>[</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +F</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>< </span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +[</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>> </span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +]</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl" lang="AR-SA">ـ</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +J</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>×</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +O</div></td> </tr>
<tr style="height: 25.6pt;"> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 51.65pt;" width="69"><div class="MsoNormal"><span dir="rtl"></span><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span>÷</span></div></td> <td style="border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; height: 25.6pt; padding: 0in 5.4pt; width: 86.15pt;" width="115"><div class="MsoNormal">Shift +I</div></td></tr>
</tbody></table>Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-2348621526329944282011-02-02T04:44:00.000-08:002011-02-02T04:44:09.681-08:00Download Need For Speed – World (2010) Gratis<a href="http://hack-fb.info/" rel="nofollow" target="_blank" title="Facebook Hacking 2011"><br />
</a> <br />
<img alt="Need For Speed - World 2010" class="alignleft size-thumbnail wp-image-532 magnify" height="80" src="http://krisna.web.id/wp-content/uploads/2010/10/Need-For-Speed-World-2010-150x150.jpg" style="cursor: url("magnify.cur"), -moz-zoom-in; margin-left: 5px; margin-right: 5px;" title="Need For Speed - World 2010" width="80" />Assalamualaikum! Kali ini krisna akan bagikan <a href="http://krisna.web.id/">games need for speed terbaru</a>. Yaitu <strong>Need For Speed – World 2010</strong>. Temen-temen bisa download games balapan ini secara gratis disini. Need For Speed – World merupakan games racing / balapan mobil yang keren abiz. Ukuran games ini lumayan besar, sekitar 1.32 GB. Link download dari mediafire. Mau ?<br />
<span id="more-531"></span>Bagi yang mau download need for speed – world 2010 gratis, silahkan buka link download berikut ini :<br />
<blockquote>Part 1 – http://mediafire.com/?454pzsl1tlk2we3<br />
Part 2 – http://mediafire.com/?b77jp8d4p7aih56<br />
Part 3 – http://mediafire.com/?9cpbr74ht6w5gva<br />
Part 4 – http://mediafire.com/?7n617vbveu4979m<br />
Part 5 – http://mediafire.com/?b8377z3kt52tw11<br />
Part 6 – http://mediafire.com/?i8bd5ht83eit3ea</blockquote>Download semua part (part 1 sampai part 6) menggunakan <a href="http://krisna.web.id/software/download-idm-6-03-beta-keygen-patch-gratis/" target="_blank">IDM</a>. Kalau sudah di download semua, ekstrak part pertama (part 1) menggunakan <a href="http://krisna.web.id/software/download-winrar-3-93-full-patch-gratis/" target="_blank">WinRAR</a>. Otomatis part 2 sampai part 6 akan ikut terekstrak. Dengan syarat semua part diletakkan di folder yang sama. OK !<br />
Cara Main Games Need For Speed – World (2010) Gratis :<br />
- Untuk menginstall games ini, jalankan nfssetup.exe di folder hasil ekstrak.<br />
- kemudian daftar akun di situs berikut ini : http://world.needforspeed.com/register, atau install menggunakan serial number berikut : (pilih salah satu saja)<br />
<blockquote>AT8S-T8MU-T97G-LUGN<br />
D8WU-ME47-QVTV-QUPE<br />
4LGF-NWDC-QFMW-UX66<br />
2B23-TWRA-2SXW-RPG9<br />
EZVK-PE6P-4EBV-B8FE<br />
5CHS-3U2T-KYJP-QBY3<br />
D4GY-FTD2-Y9AV-3CYY<br />
9YEK-GYT9-TDJE-YCFQ<br />
3SQY-M4XP-6A3T-VEHT</blockquote>- Jalankan GameLauncher.exe<br />
- Selamat bermain games <strong>Need For Speed – World (2010)</strong> ! heheVmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-73793771603296814072011-02-01T23:10:00.001-08:002011-02-01T23:10:50.911-08:00Cara Cepat Install Windows XPHai semua! Kali ini <a href="http://krisna.web.id/" target="_blank" title="Krisna Prima Satya Adam">krisna</a> akan jelaskan <strong>cara cepat install windows XP</strong>. Seberapa cepat anda menginstall windows XP ? 50 menit ? atau 1 jam ? Hehehe. Tenang, disini kita akan mencoba install windows XP hanya dengan 15-20 menit. Wow, bagaimana cara install’nya ?? Mudah kok, ada sedikit trik tersembunyi yang mesti anda tahu! Mau ? <br />
<span id="more-205"></span>Caranya begini :<br />
1. Boot’lah melalui CD Windows XP.<br />
2. Setelah semua file sudah diload, muncul pilihan untuk memilih partisi. Pilih partisi yang akan diinstall windows XP. (Biasanya di drive C)<br />
3. Sekarang formatlah partisi anda. Pilih yang NTFS.<br />
4. Kalau proses formatnya sudah selesai, otomatis PC/laptop akan merestart.<br />
5. Selanjutnya, ada sedikit trik nih yang perlu anda tahu.<br />
6. Setelah reboot, muncul layar di mana dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menyelesaikan instalasi windows XP.<br />
7. Sekarang, tekan <strong>SHIFT + F10</strong> pada keyboard anda. (berguna untuk membuka Command Prompt).<br />
8. Ketikkan <strong>taskmgr</strong> pada jendela command prompt. Lalu enter. (berguna untuk membuka Task Manager).<br />
9. Setelah task manager terbuka, klik tab <strong>Processes</strong>. Disini kita akan menemukan proses yang sedang berjalan yaitu <strong>Setup.exe</strong>.<br />
10. <strong>Klik kanan</strong> pada Setup.exe, pilih <strong>Set Priority</strong> lalu pilih <strong>High</strong> atau <strong>Above Normal</strong>.<br />
Kalau sudah, tinggal di close aja task managernya. Sambil nunggu proses install windows xp nya selesai, anda bisa bikin minum dulu / beli cemilan di luar. Insya allah, proses <a href="http://krisna.web.id/tips-dan-trik/cara-cepat-install-windows-xp/" target="_blank" title="Cara Cepat Install Windows XP">install windows XP</a> akan segera selesai. Hehehe.<br />
Selamat mencoba ! ^_^Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-474225359925908750.post-35252792542827030212011-02-01T15:20:00.001-08:002011-02-01T15:20:37.271-08:00Download Smadav 8.4 Pro + Key Gratis<strong>8.4 Pro + Key</strong>. Temen-temen bisa download antivirus smadav tersebut gratis. Yang jelas, di smadav 8.4 ini ada beberapa pendeteksian khusus untuk beberapa virus shortcut terbaru, penambahan database 40 virus baru, penyempurnaan deteksi semua varian virus shortcut dll. Mau ? <br />
<span id="more-1327"></span>Bagi yang mau download, silahkan klik link download berikut ini !<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/13527296/smadav84.rar.html" rel="nofollow" target="_blank">Download Smadav 8.4 Pro Gratis</a><br />
- Key Smadav 8.4 Pro versi 1, bisa anda download <a href="http://www.ziddu.com/download/13527338/keysmadav.84.rar.html" rel="nofollow" target="_blank">disini</a> !<br />
- Key Smadav 8.4 Pro versi 2, bisa anda download <a href="http://www.ziddu.com/download/13538760/KeySmadav8.4PRO2.rar.html" rel="nofollow" target="_blank">disini</a> !<br />
- Key Smadav 8.4 Pro versi 3, bisa anda download <a href="http://www.ziddu.com/download/13538761/KeySmadav8.4PRO3.rar.html" rel="nofollow" target="_blank">disini</a> !<br />
Password : <strong>krisna.web.id</strong><br />
Bagi anda yang ingin <a href="http://krisna.web.id/hacking/cara-menggunakan-smadav-keymaker-suite/" target="_blank">membuat key smadav pro menggunakan nama anda sendiri</a>, untuk cara pembuatannya bisa anda lihat <a href="http://krisna.web.id/hacking/cara-menggunakan-smadav-keymaker-suite/" target="_blank">disini</a>.<br />
Cara menghilangkan blacklist smadav 8.4, tinggal ketikkan : <strong>anti-bajakan</strong><br />
Selamat men-<strong>Download Smadav 8.4 Pro Gratis</strong>.Vmanhttp://www.blogger.com/profile/12517594245898422296noreply@blogger.com